Bismillah, ustadz farid hafizahullah. Bila jamak ashar dgn maghrib berjamaah si imam di waktu maghrib baca jahr bersuara yah. Trus selesai maghrib lanjut ashar 2rokaat dgn bersuara atau tdk usah. Syukran.
JAWABAN
Bismillahirrahmanirrahim..
Tidak ada jamak antara ashar dan maghrib. Jamak itu zuhur dan ashar, lalu maghrib dan isya.
Jika seseorang yg tertidur atau lupa shalat ashar, habis waktunya sampai masuk maghrib, maka yang dia lakukan adalah qadha, yaitu shalat ashar di waktu maghrib dengan cara mendahulukan ashar dulu lalu maghrib, sesuai urutan shalat. Ada pun menyengaja menunda ashar (dan shalat fardhu lainnya) sampai habis waktunya adalah haram dan termasuk orang-orang yang saahuun.
dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu katanya:
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ جَاءَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ بَعْدَ مَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ فَجَعَلَ يَسُبُّ كُفَّارَ قُرَيْشٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا كِدْتُ أُصَلِّي الْعَصْرَ حَتَّى كَادَتْ الشَّمْسُ تَغْرُبُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا صَلَّيْتُهَا فَقُمْنَا إِلَى بُطْحَانَ فَتَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ وَتَوَضَّأْنَا لَهَا فَصَلَّى الْعَصْرَ بَعْدَ مَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى بَعْدَهَا الْمَغْرِبَ
“Bahwa Umar bin Al Khaththab datang pada hari peperangan Khandaq setelah matahari terbenam hingga ia mengumpat orang-orang kafir Quraisy, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku belum melaksanakan shaat ‘Ashar hingga matahari hampir terbenam!” Maka Nabi shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun bersabda: “Demi Allah, aku juga belum melaksanakannya.” Kemudian kami berdiri menuju Bath-han, beliau berwudlu dan kami pun ikut berwudlu, kemudian beliau melaksanakan shalat ‘Ashar setelah matahari terbenam, dan setelah itu dilanjutkan dengan shalat Maghrib.” (HR. Bukhari no. 596)
Imam Ibnu Rusyd Rahimahullah menerangkan:
اتفق العلماء على أن قضاء الصلاة واجب على الناسي والنائم
Para ulama sepakat tentang wajibnya mengqadha shalat bagi orang lupa atau tertidur. (Bidayatul Mujtahid, 1/182).
Wallahu A’lam
Farid Nu’man Hasan