Shalatnya Muslimah Apakah Boleh Menampakkan Telapak Tangannya?

Shalat Berjamaah Bagi Wanita. Wajibkah Seperti Halnya Laki-Laki?

▫▪▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum Ustadz…
Afwan ana mau nanya..,
Setiap ana ngaji,ana sering melihat akhwat yg make nicob ataupun tidak make nicob,pd saat sholat mereka menampakan telapak tangan pd saat sujud dan duduk..mereka tdk memakai mukena krn beralasan jilbabnya sdh panjang.tp pd saat sholat telapak tangannya jelas sekali nampak..
Apakah sholat nya syah..? (+62 857-8892-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh …

Terbuka telapak tangan dan punggungnya saat shalat boleh, sah, dan menutupnya Afdhal (lebih utama).

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz berkata:

أما اليدان فإن شاءت كشفتهما على الصحيح وإن شاءت سترهما وهو أفضل، خروجاً من خلاف من قال بوجوب سترهما، أما القدمان فيستران.

Ada pun kedua (telapak) tangan, jika dia mau membukanya maka itu sah, jika dia mau menutupnya maka itu lebih utama, dalam rangka keluar dr perselisihan pendapat thdp yg mengatakan wajibnya menutup kedua tangan. Ada pun telapak kaki mesti ditutup.

(https://www.binbaz.org.sa/noor/5696)

Syaikh Utsaimin berkata:

الستر أفضل ، ولا حرج في كشفهما

Menutupnya Afdhal, dan tidak apa-apa membukanya.

(Fatawa Nuur ‘alad Darb, 7/249)

Bahkan yg mengatakan hendaknya telapak tangan terbuka adalah pendapat mayoritas ulama, .. berkata Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah:

وأما الكفان: فجمهور أهل العلم على أن لها كشفهما في الصلاة وذهب الحنابلة إلى أنهما عورة فيجب سترهما في الصلاة وخارجها وعن أحمد رواية ثانية: أنهما ليسا من العورة: اختارها المجد وشيخ الإسلام، وصوبها المرداوي في الإنصاف

Ada pun dua telapak tangan, menurut mayoritas ulama keduanya hendaknya terbuka saat shalat. Sedangkan menurut Hanabilah, keduanya aurat dan wajib ditutup baik di dalam shalat dan diluar shalat. Sementara dalam riwayat yg kedua dari Imam Ahmad, bahwa kedua telapak yg tangan bukan aurat dan inilah yang dipilih oleh Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyah), dan Al Mardawiy dalam Al Inshaaf.

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 4523)

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📗📕📒📔📓

🖋 Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top