Niat Puasa; Apakah Tiap Malam Ataukah Cukup Sekali di Awal Malam?

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustadz. Izin tanya, kalau niat puasa diawal langsung niat sebulan biar ga lupa, apa itu boleh?(+62 857-9597-xxxx)

✒️❕JAWABAN

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

Wa’alaikumussalam Wa Rahmatullah Wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim..

Para ulama berbeda pendapat tentang hal itu.

Pertama. Mayoritas mengatakan niat harus tiap malam, selambat-lambatnya sebelum subuh.

Hal ini berdasarkan hadits-hadits berikut:

Dari Hafshah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

من لم يبيت الصيام من الليل فلا صيام له

Barang siapa yang malam hari belum berniat puasa, maka tidak ada puasa baginya. (HR. An Nasa’i No. 2334)

Al Hafizh Ibnu hajar berkata: “Hadits ini dishahihkan para imam, seperti Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al Hakim, dan Ibnu Hazm.” (Fathul Bari, jilid. 4, hal. 142)

Juga Dari Hafshah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

Barang siapa yang belum berniat puasa sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya. (HR. At Tirmidzi No. 730)

Hadits shahih, seperti yang dikatakan oleh Syaikh Al Albani, Syaikh Al A’zhami, dan Syaikh Husein Salim Asad.

Imam Ibnu Khuzaimah berkata:

أراد بقوله : لا صيام لمن لم يجمع الصيام من الليل الواجب من الصيام دون التطوع منه

Maksud dari sabdanya: “Tidak ada puasa bagi yang belum berniat puasa pada malam hari” adalah puasa wajib, bukan puasa sunnah. (Shahih Ibni Khuzaimah, 3/213)

Hadits ini menunjukkan niat puasa mesti ada tiap malam, maksimal sebelum subuh.

Dalam Al Mausu’ah:

ذَهَبَ الْجُمْهُورُ إِلَى تَجْدِيدِ النِّيَّةِ فِي كُل يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ …

Mayoritas ulama berpendapat bahwa niat itu harus diperbarui setiap hari puasa di Ramadhan ..

وَلأِنَّ كُل يَوْمٍ عِبَادَةٌ مُسْتَقِلَّةٌ ، لاَ يَرْتَبِطُ بَعْضُهُ بِبَعْضٍ ، وَلاَ يَفْسُدُ بِفَسَادِ بَعْضٍ ……

Karena masing-masing hari adalah ibadah yang tersendiri, satu sama lain tidak saling terkait, dan tidaklah gara-gara batal satu hari membuat batal yg lain

(Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 28/26)

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:

ولابد أن تكون قبل الفجر، من كل ليلة من ليالي شهر رمضا

“Harus berniat sebelum subuh setiap malamnya di antara malam-malam bulan Ramadhan.” (Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/437)

Kedua. Boleh sekali niat untuk satu bulan, sebagaimana pendapat Imam Malik, Zufar, dan salah satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hambal.

Dalam Al Mausu’ah:

… وَذَهَبَ زُفَرُ وَمَالِكٌ – وَهُوَ رِوَايَةٌ عَنْ أَحْمَدَ – أَنَّهُ تَكْفِي نِيَّةٌ وَاحِدَةٌ عَنِ الشَّهْرِ كُلِّهِ فِي أَوَّلِهِ ، كَالصَّلاَةِ . وَكَذَلِكَ فِي كُل صَوْمٍ مُتَتَابِعٍ ، كَكَفَّارَةِ الصَّوْمِ وَالظِّهَارِ …..

Ada pun Zufar, Malik, dan salah satu riwayat dari Imam Ahmad, bahwa niat cukup sekali utk satu bulan yaitu di awal malam Ramadhan, sebagaimana shalat. Demikian pula puasa dua bulan berturut-turut baik karena kafarat atau zhihar .. (Ibid)

Maka, dalam rangka kehati-hatian lebih baik tetap niat setiap malam atau menjelang subuh, di masing-masing hari Ramadhan. Bisa juga diniatkan saat makan sahur, walau biasanya makan sahur sudah dianggap indikasi seseorang sudah berniat puasa, tapi bagus jika dia tegaskan lagi niat tersebut. Di hati sudah cukup dan sah. Ada pun niat yang dilafazkan, maka itu diperselisihkan ulama; sunnah menurut mayoritas ulama, sdgkan Malikiyah mengatakan makruh, dan ada sebagian menyebut bid’ah.

Demikian. Wallahu A’lam

✍️ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top