Meyakini Semua Agama Sama Benarnya

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Ustadz senantiasa mendapat Rahmat Hidayah ALLAH SWT.
Izin bertanya Ustadz,

Misalkan jika mulut seorang muslim mengatakan bahwa semua agama adalah sama, Apakah seorang muslim tersebut dihukumi murtad ?

JAZAKALLAH KHOIR (+62 813-3432-xxxx)

✒️❕JAWABAN

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

Wa’alaikumusalam Wa Rahmatullah Wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim..

Jika maksud org tersebut menganggap semua agama sama benarnya, bukan hanya Islam, selain Islam tidak boleh dikafirkan, maka keyakinan seperti ini adalah kayakinan yang membatalkan keislaman org tersebut.

Meyakini kekafiran agama selain Islam itu perkara yang aksiomatik dan baku. Tidak bergeser satu helai rambut pun atas ketetapan ini.

Kekafiran semua agama selain Islam baik musyrikin dan ahli kitab (Yahudi – Nasrani) disebutkan dalam Al Quran:

Allah Ta’ala berfirman:

لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ

Orang-orang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (QS. Al Bayyinah: 1)

Ayat lainnya:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al Bayyinah: 6)

Dalam ayat lainnya:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS. Al-Ma’idah: 72-73)

Ada pun dalam hadits, dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam tanganNya, tidak seorangpun dari umat ini yang mendengarku, baik  seorang Yahudi atau Nashrani, lalu ia meninggal dalam keadaan tidak beriman terhadap risalahku ini (Islam),  melainkan dia menjadi penghuni neraka. (HR. Muslim no. 153)

Imam Al Kasani dan Imam Ibnu Qudamah Rahimahumallah menjelaskan klasemen kekafiran sebagai berikut:

صِنْفٌ مِنْهُمْ يُنْكِرُونَ الصَّانِعَ أَصْلاً ، وَهُمُ الدَّهْرِيَّةُ الْمُعَطِّلَةُ
وَصِنْفٌ مِنْهُمْ يُقِرُّونَ بِالصَّانِعِ ، وَيُنْكِرُونَتَوْحِيدَهُ ، وَهُمُ الْوَثَنِيَّةُ وَالْمَجُوسُ
وَصِنْفٌ مِنْهُمْ يُقِرُّونَ بِالصَّانِعِ وَتَوْحِيدِهِ ، وَيُنْكِرُونَ الرِّسَالَةَ رَأْسًا ، وَهُمْ قَوْمٌ مِنَ الْفَلاَسِفَةِ

وَصِنْفٌ مِنْهُمْ يُقِرُّونَ الصَّانِعَ وَتَوْحِيدَهُ وَالرِّسَالَةَ فِي الْجُمْلَةِ ، لَكِنَّهُمْ يُنْكِرُونَ رِسَالَةَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُمُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى

Kelompok yang mengingkari adanya pencipta, mereka adalah kaum dahriyah dan mu’aththilah (atheis).

Kelompok yang mengakui adanya pencipta, tapi mengingkari keesaanNya, mereka adalah para paganis (penyembah berhala) dan majusi.

Kelompok yang mengakui pencipta dan mengesakanNya, tapi mengingkari risalah kenabian yang pokok, mereka adalah kaum filsuf.

Kelompok yang mengakui adanya pencipta, mengeesakanNya, dan mengakui risalahNya secara global, tapi mengingkari risalah Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka adalah Yahudi dan Nasrani.

(Lihat: Imam Al Kasani, Al Bada’i Ash Shana’i, 7/102-103, lihat juga Imam Ibnu Qudamah, Al Mughni, 8/263)

Berbagai ayat, hadits, dan penjelasan ulama ini, menjadi penegas fatalnya sesat pemahaman mereka yang menganggap kekafiran hanya berlaku bagi yang tidak bertuhan saja, bagi mereka Yahudi, Nasrani, dan lainnya, bukan kafir.

Al Qadhi ‘Iyadh mengatakan:

ولهذا نكفِّر كل من دان بغير ملة المسلمين من الملل ، أو وقف فيهم، أو شك ، أو صحَّح مذهبهم ، وإن أظهر مع ذلك الإسلام

Oleh karena itu kita (umat Islam) menyatakan kafir orang yang:
– Beragama selain millahnya kaum muslimin
– atau org yg abstein atas kekafiran mereka
– atau ragu thdp kekafiran mereka
– atau membenarkan mazhab mereka

Walaupun bersamaan dengan itu dia menampakkan dirinya sebagai Islam.

(Asy Syifa bita’rifi Huquqil Musthafa, 2/1071)

Imam An Nawawi juga berkata:

مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ مَنْ دَانَ بِغَيْرِ الْإِسْلَامِ كَالنَّصَارَى، أَوْ شَكَّ فِي تَكْفِيرِهِمْ، أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُمْ، فَهُوَ كَافِرٌ، وَإِنْ أَظْهَرَ مَعَ ذَلِكَ الْإِسْلَامَ وَاعْتَقَدَهُ

Siapa yang tidak mengkafirkan orang yang beragama selain Islam seperti Nasrani, atau ragu atas kekafiran mereka, atau membenarkan mazhab mereka, maka dia kafir, walaupun bersamaan dengan itu dia menampakkan keislaman dan meyakini Islam.

(Raudhatuth Thalibin, jilid. 10, hal. 70)

Imam Al Buhuti juga mengatakan kafirnya orang yang tidak mengkafirkan orang kafir. Beliau berkata:

فهُوَ كَافِرٌ؛ لِأَنَّهُ مُكَذِّبٌ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ}”

Orang itu (yaitu org yg tidak mengkafirkan org kafir) telah kafir, karena dia telah mendustakan ayat Allah Ta’ala: “Siapa yang menjadikan selain Islam sebagai agama, maka Allah tidak akan menerimanya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi”

(Kasysyaaf Al Qina’, jilid. 14, hal. 231)

Oleh karena itu para ulama menetapkan kaidah yg mu’tabarah (diakui):

من لم يكفِّر الكفار أو شكَّ في كفرهم أو صحَّحَ مذهبهم فهو كافر

Siapa yang tidak mengkafirkan orang kafir, atau ragu atas kekafirannya, atau membenarkan mazhab mereka, maka dia juga kafir

Catatan:

– Kaidah di atas hanya berlaku untuk org yang tidak mengkafirkan kekafiran yang jelas, nyata, dan disepakati. Bukan kekafiran yang masih diperselisihkan.
– Walaupun non muslim adalah kafir, namun kita diajarkan untuk tetap santun dalam bermuamalah dengan mereka khususnya kafir dzimmi.

Demikian. Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top