Menyelenggarakan Aqiqah Tidak di Rumah

▪▫▫▫▫▫▫▫▪

 PERTANYAAN:

Assalamu’alaykum… Ustadz, ada yg bertanya. Aqiqah utk anak laki2 kan 2 kambing, kalau dipotongnya dibagi 2 apakah diperbolehkan. 1 di rumah ortu, 1 lg di rumah mertua.. (aqiqah tidak di rumah si anak)


 JAWABAN

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah

Bismillahirrahmanirrahim..

Aqiqah lebih utama dilakukan dan didistribusikan di tempat anak itu dilahirkan, tapi itu bukan syarat keabsahan, itu hanya keutamaan saja. Jadi jika ingin aqiqah di tempat lain juga sah. Baik kedua kambingnya atau salah satunya. Ini perkara yang luwes dan lapang.

Perbedaan pendapat para ulama dalam hal ini bukan tentang keabsahannya, mereka sepakat aqiqah di tempat sendiri atau di daerah lain, atau tidak di rumah si anak itu tinggal, sama-sama sah, mereka berbeda dalam masalah mana yang lebih utama.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:

اختلف العلماء في المكان الأفضل لذبحها، هل الأفضل ذبحها في بلد الطفل، أم في بلد الوالد، إن كان يقيم في بلد آخر؟
وهذا الخلاف إنما هو في الأفضل، لا في الإجزاء …..

Para ulama berbeda pendapat tentang tempat yang lebih utama dalam penyembelihan aqiqah, apakah lebih utama di tempat bayi itu dilahirkan ataukah di tempat orang tuanya jika dia tinggal di tempat lain? perbedaan pendapat ini tentang keutamaan, bukan pada keabsahan..

ويجوز أن تُذبح شاة في بلد، وتُذبح الأخرى ببلد آخر لإدخال السرور على بقية الأهل

Boleh menyembelih seekor kambing aqiqah di negerinya, dan kambing satunya lagi di negeri lain, agar mendatangkan kebahagiaan untuk semua anggota keluarga. (Ahkamul ‘Aqiqah, Al Islam Su’aal wa Jawaab)

Baca juga: Mengaqiqahkan Bayi yang Wafat

Mufti Mesir saat ini dalam salah satu fatwanya menjelaskan:

الأولى والآكد ذبح العقائق في بلد القائم بالعقيقة ووطنه، فإن وكَّل في ذبحها خارج بلده أجزأه

Lebih utama dan ditekankan adalah menyembelih aqiqah di negeri orang yang beraqiqah tsb dan tanah kelahirannya, seandainya dia men-tawkil (mewakilkan ke org lain) penyembelihannya di negeri lain maka itu sah.

(Darul Ifta Al Mishriyyah, fatwa no. 7865).

Demikian. Wallahu A’lam

 ☘

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top