Menjawab Syubhat Multitafsir Tentang Arti Auliya (Pemimpin)

💢💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Bagaimana untuk menjawab Syubhat dengan dalil Aqli dan Naqli :
>Tentang larangan memilih pemimpin non muslim untuk memimpin umat islam di sebuah daerah atau negara.
>Bahwa ayat2 tentang larangan kepemimpinan itu multitafsir / multi interpretasi sehingga tidak bisa jadi dalil larangan orang kafir menjadi pemimpin.

Assalamu’alaikum..
Afwan tadz,mohon pencerahan atas pertanyaan di atas 🙏🙏 (085946373xxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam, … Bismillah wal Hamdulillah …

Ayat tersebut multitafsir bagi pendukung Si Penista Al Quran. Tapi tidak bagi para mufassir dan fuqaha.

Ayat al Quran ada 2 macam, Muhkamat (jelas) dan Mutasyabihat (maknanya samar). Ayat-ayat seperti, alif laam miim, alif laam raa, ini mutasyabihat yg maknanya tafwidhul ‘ilmi ilallah, kembalikan ilmunya kepada Allah.

Ada pun ayat muhkamat, seperti kutiba ‘alaikumush shiyam, wajib bagimu berpuasa, ini jelas. Begitu pula ayat laa tattakhidzul yahuda wan nashaara auliya, jangan jadikan yahudi dan nasrani sebagai auliya, ini juga sangat jelas.

Auliya adalah jamak/plural dari wali. Dalam ayat ini disebut AULIYA (tanpa alif lam, istilahnya nakirah), bukan AL AULIYA (dengan alif lam, istilahnya ma’rifah). Apa bedanya keduanya?

AULIYA memiliki makna indefinit, tak terbatas, maka cakupannya semua makna terkandung di dalamnya. Baik itu pemimpin, kawan setia, penolong, dan kekasih.

Kalau dalam bahasa inggris sama dengan “A President” , yang maknanya masih umum, maka berlaku bagi presiden mana pun.

AL AULIYA memiliki makna definitif, terbatas, hanya satu makna saja. Seperti THE PRESIDENT, yg personnya sudah spesifik.

Maka, karena ayat ini dan ayat-ayat semisal menggunakan kata AULIYA, maka larangan berlaku semua maknanya baik pemimpin, kawan dekat, teman setia, atau penolong.

Jadi, terlarang menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai semua makna itu; jangan jadikan mereka sebagai pemimpin, kawan dekat, teman setia, penolong, dan kekasih, seraya mengenyampingkan kaum muslimin.

Demikian. Wallahu A’lam

🍃🌿💐🌴☘🌸🌾🌻🌱

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top