Membaca Surat Al Mulk dan As Sajadah Sebelum Tidur

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📨 PERTANYAAN:

Asslamualaikum …maaf ustadz ..saya tanya..apakah ada perintahnya membaca Quran surat As sajdah..surat Addukhan…dan surat Al mulk..setiap malam sebelum tidur…agar amalan2 ni ada manfaatnya ustadz..makasi ustadz

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam, Bismillah wal Hamdulillah

Ada hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa membaca As Sajadah dan Al Mulk sebelum tidurnya.

Dari Jabir Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata:

كان النبي صلى الله عليه و سلم لاينام حتى يقرأ بتنزيل السجدة وبتبارك

Dahulu Nabi tidaklah tidur sampai dia membaca surat As Sajadah dan Tabarak (Al Mulk). (Hr. At Tirmidzi No. 3404, Ahmad No. 14659, Al Hakim No. 3545)

Hadits ini SHAHIH, seperti yang dikatakan Imam Al Hakim (Al Mustadrak No. 3545), Imam As Suyuthi (Al Jaami’ Ash Shaghiir No. 6921), Syaikh Syu’aib Al Arna’uth (Ta’liq Musnad Ahmad, 23/26), Syaikh Al Albani (Shahihul Jami’ No. 4873), dll.

Ada pun untuk Ad Dukhan, haditsnya didhaifkan para ulama bahkan ada yg menyebut palsu ..

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

من قرأ حم الدخان في ليلة أصبح يستغفر له سبعون ألف ملك

Barangsiapa yg membaca Ham Miim Ad Dukhan pd malam hari maka pagi harinya 70 ribu malaikan memohonkan ampun kepadanya. (Hr. At Tirmidzi No. 2888)

Dalam sanadnya terdapat perawi bernama: Umar bin Abi Khats’am.

Imam At Tirmidzi berkata: “Muhammad (yaitu Imam Al Bukhari) berkata: “Dia haditsnya munkar.” (Sunan At Tirmidzi No. 2888, Bab Maa Jaa’a Fi Fadhlil Ham Mim Ad Dukhan)

Begitu pula yang dikatakan Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Ibnu ‘Adi dalam Al Kaamil, bahwa Umar bin Abi Khats’am adalah munkarul hadits. (Imam Az Zaila’iy, Takhrijul Ahadits wal Aatsar, 3/271)

Al ‘Allamah Muhammad Thahir Al Fataniy mengatakan: “Dia tidak pernah dikritik sebagai pembohong, maka haditsnya tidaklah ditolak.” (Tadzkirah Al Maudhu’at, Hal. 80)

Sementara Al ‘Allamah Abul Hasan Ali Al Kattaniy mengatakan: “Dia tidak pernah dikritik sebagai pembohong, maka haditsnya tidaklah palsu.” (Tanzih Asy Syari’ah Al Marfu’ah, 1/329)

Sementara Imam Ibnul Jauzi memasukan hadits ini dalam kitab Al Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu), 1/248.

Syaikh Sulaiman bin Naashir Al ‘Ulwan mengatakan: “Hadits ini munkar, tidak shahih satu pun dalam Bab ini.” (As’ilah ‘an Shihati Ba’dhil Ahadits, Hal. 16)

Syaikh Al Albani mengatakan dibanyak kitabnya bahwa hadits ini maudhu’ (palsu).

Demikian. Wallahu A’lam

🍃☘🌺🌴🌾🌻🌸🌷

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top