Pertanyaan
Assalamu’alaikum ustadz, afwan, saya mau bertanya. Di keluarga saya pada malam taun baru sering ada acara bakar bakar, dan saya bersama suami juga anak saya tidak pernah ikut tapi saya suka tidak enak menolak ajakan keluarga, apakah boleh saya ikutan hanya sekedar menghargai ajakan dan untuk makan bersama saja, agar mempererat tapi silaturahmi?
Jawaban
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Bismillahirrahmanirrahim..
Apa yang sudah dilakukan tahun-tahun sebelumnya yaitu tidak ikut-ikutan, sudah benar dan jangan tergoda dan jangan kalah mental. Apalagi jika ternyata sikap tidak ikut-ikutan tidak memunculkan bahaya sama sekali di tengah keluarga. Pihak keluarga tidak menuduh, tidak memaksa ikut, dan terbukti hubungan tetap baik setelah itu dari tahun ke tahun. Seorang muslim mesti bergaul tapi tetap harus punya value (nilai) yang berbeda dibanding lainnya, tidak larut. Istilah para aktivis Islam yakhtalithun walakin yatamayyazun (bergaul tapi tetap istimewa).
Allah Ta’ala berfirman:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah, dan janganlah ikuti jalan-jalan lain yang akan memecahkan kalian dari jalan-Nya, demikianlah di wasiatkan kepada kalian agar kalian bertaqwa. (QS. Al An’am: 153)
Rasulullah ﷺ juga memberikan nasihat:
لَا تَكُونُوا إِمَّعَةً تَقُولُونَ: إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنَّا، وَإِنْ ظَلَمُوا ظَلَمْنَا، وَلَكِنْ وَطِّنُوا أَنْفُسَكُمْ، إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوا، وَإِنْ أَسَاءُوا فَلَا تَظْلِمُوا
“Janganlah kalian menjadi orang yang tidak memiliki pendirian (ima’ah) yang berkata, ‘Jika orang-orang berbuat baik, kami pun berbuat baik, dan jika mereka berbuat zalim, kami pun berbuat zalim.’ Tetapi, teguhkanlah diri kalian; jika orang-orang berbuat baik, kalian juga berbuat baik, dan jika mereka berbuat jahat, maka janganlah ikut kalian berbuat zalim.” (HR. Tirmidzi, no. 2007, hadits hasan)
Salah satu karamah seorang mukmin adalah istiqamah, yaitu tegak lurus di atas kebenaran walau seorg diri. Sebagaimana nasihat para ulama:
اعظم الكرامة لزوم الاستقامة
Karamah yang paling besar adalah tetap komitmen pada istiqamah
Kecuali, jika kondisinya ada ancaman baik ancaman jiwa, harta, dan lainnya, dan tidak mampu mencegah, menghindar, atau melawannya. Maka silahkan ikuti dan itu kondisi dimaafkan.
Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq kepada kita semua.
Demikian. Wallahu A’lam
Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam
Farid Nu’man Hasan