Pertanyaan
Assalamu’alaikum ustad ijin bertanya… Bagaimana hukum memakan binatang seperti monyet atau sejenis nya.. Apakah monyet termasuk dari hewan yg bertaring yg haram untuk dimakan..
Jawaban Hukum Memakan Monyet
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah
Para Fuqaha sepakat monyet haram dimakan, sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Qudamah dalam Al Mughni sbb:
ولا يباح أكل القرد. وكرهه عمر، وعطاء، ومجاهد، ومكحول، والحسن، ولا يجوز بيعه، قال ابن عبد البر: لا أعلم بين علماء المسلمين خلافا أن القرد لا يؤكل، ولا يجوز بيعه، وروي عن الشعبي، أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن لحم القرد، ولأنه سبع، فيدخل في عموم الخبر، وهو مسخ أيضا، فيكون من الخبائث المحرمة
Tidak dihalalkan memakan daging kera. Umar, ‘Atha’, Mujahid, Mak-hul, dan Al-Hasan membencinya. Tidak pula diperbolehkan menjualnya. Ibnu ‘Abd al-Barr berkata: ‘Aku tidak mengetahui adanya perselisihan di antara para ulama Muslim bahwa kera tidak dimakan dan tidak diperbolehkan menjualnya.’ Diriwayatkan dari Asy-Sya’bi bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melarang memakan daging kera, dan karena kera termasuk hewan buas, maka terlarang krn termasuk dalam keumuman hadits. Kera juga merupakan makhluk yang diubah bentuknya, sehingga termasuk dalam kategori makanan yang diharamkan.
Dalam Tafsir Al Qurthubi, Al Qurthubi mengutip dari Ibnu Abdil Bar:
أجمع المسلمون على أنه لا يجوز أكل القرد لنهي رسول الله صلى الله عليه وسلم عن أكله ، ولا يجوز بيعه لأنه لا منفعة فيه . قال : وما علمت أحدا رخص في أكله إلا ما ذكره عبد الرزاق عن معمر عن أيوب . سئل مجاهد عن أكل القرد فقال : ليس من بهيمة الأنعام
Kaum Muslimin sepakat bahwa tidak diperbolehkan memakan kera karena larangan Rasulullah ﷺ tentang memakannya, dan tidak diperbolehkan menjualnya karena tidak ada manfaatnya. Dikatakan: ‘Aku tidak mengetahui ada seseorang yang membolehkan memakannya kecuali apa yang disebutkan oleh Abdul Razzaq dari Ma’mar dari Ayyub.’ Mujahid ditanya tentang memakan kera, maka ia berkata: ‘Kera bukan termasuk hewan ternak yang halal (bahimatul an’am)”
Sebagian kecil ulama ada yang membolehkan seperti Atha’, dan sebagian Malikiyah.
Sementara Imam Asy Syafi’i dan Ibnu Syuraih membolehkan menjualnya karena ada manfaatnya. Ibnu Syuraih ditanya bagaimana memanfaatkannya? Beliau menjawab:
تفرح به الصبيان
Anak-anak jadi gembira
Baca juga: Hukum Memakan Buaya
Semua itu dikomentari oleh Imam Al Qurthubi sbb:
والحجة في قول رسول الله صلى الله عليه وسلم لا في قول غيره
Hujjah itu pada perkataan Rasulullah bukan perkataan selainnya.
Demikian. Wallahu A’lam
Farid Nu’man Hasan