Hukum Jual/Sewa Mess Pegawai Bank

 PERTANYAAN:

Ustadz Farid, mohon izin bertanya lagi: bagaimana hukumnya menjual/menyewakan rumah untuk mess pegawai Bank BTPN Syari’ah, sedangkan kita tdk tahu apakah cara kerja /akad bank tsb betul-betul syar’i atau tidak?
Afwan wa jazaakumullah khoiron katsiiroo


 JAWABAN

Boleh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri jual beli dengan orang Yahudi. Padahal penghasilan orang Yahudi pun juga tercampur halal haram. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga menerima hadiah dari penguasaan Romawi padahal mereka pun penghasilannya juga haram.

Jika seseorang berpenghasilan haram, membeli sesuatu secara halal tidak lantas pedagangnya jadi haram juga. Pelaku riba, penjudi, misalnya beli somay, tidak lantas penghasilan tukang somay jadi haram.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah menjelaskan:

وأما المحرم لكسبه فهو الذي اكتسبه الإنسان بطريق محرم كبيع الخمر ، أو التعامل بالربا ، أو أجرة الغناء والزنا ونحو ذلك ، فهذا المال حرام على من اكتسبه فقط ، أما إذا أخذه منه شخص آخر بطريق مباح فلا حرج في ذلك ، كما لو تبرع به لبناء مسجد ، أو دفعه أجرة لعامل عنده ، أو أنفق منه على زوجته وأولاده ، فلا يحرم على هؤلاء الانتفاع به ، وإنما يحرم على من اكتسبه بطريق محرم فقط

“Harta haram yang dikarenakan usaha memperolehnya, seperti jual khamr, riba, zina, nyanyian, dan semisalnya, maka ini haram hanya bagi yang mendapatkannya saja. Tapi, jika ada ORANG LAIN yang mengambil dari orang itu dengan cara mubah, maka itu tidak apa-apa, seperti dia sumbangkan untuk membangun masjid dengannya, bayar gaji pegawai, nafkah buat anak dan istri, hal-hal ini tidak diharamkan memanfaatkan harta tersebut. Sesungguhnya yang diharamkan adalah bagi orang mencari harta haram tersebut.” (Al Islam Su’aal wa Jawab no. 75410)

Apalagi jika yang Beli atau nyewa adalah Bank Syariah, tentu lebih boleh lagi. Jangan buruk sangka dulu dengan Bank Syariah. Kalau bukan orang Islam yang mengembangkan dan mendukungnya, siapa lagi?.

Jika Bank Syariah belum sempurna, ya wajar, karena di Indonesia apa pun juga belum ada yang sempurna.. Tapi tidak lantas kita menjauhinya.

Wallahu A’lam

☘

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top