💢💢💢💢💢💢💢💢
📨 PERTANYAAN:
Assalamualaikum ust mau tanya sepuluh hr pertama bln zulhijah kita dianjurkan puasa dr tg 1 s/d 9 apa ada dalilnya ust mohon jawabannya trms
(Efendi, Kab Sambas, Kalbar)
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Puasa tgl 1 sd 9 Dzulhijjah itu disyariatkan. Haditsnya shahih, hukumnya SUNNAH sepakat semua ulama. Jika dilakukan full tentu bagus, atau kita lakukan semampunya jika tidak apa-apa.
Dalilnya:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَتِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ الشَّهْرِ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ
“Bahwa Nabi ﷺ berpuasa pada hari Asyura, sembilan hari dari bulan Dzulhijjah dan tiga hari setiap bulan, hari Senin pertama tiap bulan dan dua hari Kamis.”
(HR. An Nasa’i no. 2372. Shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan An Nasa’i no. 2372)
Tertulis dalam Al Mausu’ah :
اتفق الفقهاء على استحباب صوم الأيام الثمانية التي من أول ذي الحجة قبل يوم عرفة
Para ahli fiqih SEPAKAT sunahnya puasa di hari-hari delapan di awal dzulhijjah sebelum hari arafah .. (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 28/91)
Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:
ومن المسنون صوم شعبان ومنه صوم الايام التسعة من اول ذى الحجة وجاءت في هذا كله احاديث كثيرة
Di antara shaum yang disunnakan adalah shaum bulan sya’ban, shaum 9 hari di awal Dzulhijjah, dan tentang semua ini haditsnya begitu banyak. (Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/386)
ADA hadits dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah ﷺ katanya tidak pernah melakukannya:
ما رأيت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- صائما فى العشر قط
Sedikit pun aku belum pernah lihat Rasulullah ﷺ berpuasa di 10 hari Dzulhijjah. (HR. Muslim no. 2846)
Para ulama menjelaskan bawa Rasulullah ﷺ meninggalkan puasa di hari-hari tersebut karena khawatir dianggap kewajiban. Imam Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, memasukkan hadits ini dalam bab: Dzikr Ifthar An Nabi fi ‘Asyri Dzil Hijjah – Tentang Nabi tidak berpuasa di 10 hari Dzulhijjah. Setelah itu Imam Ibnu Khuzaimah membuat Bab:
بَاب ذِكْر عِلَّةٍ قَدْ كَانَ النَبِيّ – صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَتْرُكُ لَهَا بَعْضَ أَعْمَالِ التَّطَوُّعِ وَإِنْ كَانَ يَحُثُّ عَلَيْهَا، وَهِيَ خَشْيَةَ أَنْ يُفْرَضَ عَلَيْهِمْ
Tentang alasan Nabi meninggalkan sebagian amal sunnah walaupun itu begitu dianjurkan sebab khawatir hal itu diwajibkan atas mereka.
Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah juga menjelaskan:
لاحتمال أن يكون ذلك لكونه كان يترك العمل وهو يحب أن يعمله خشية أن يفرض على أمته
Kemungkinannya, Beliau ﷺ meninggalkan sebuah amal padahal dia suka dengan amal itu, khawatir itu menjadi wajib bagi umatnya. (Fathul Bari, 2/593)
Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:
فقال العلماء هو متأول على أنها لم تره ولا يلزم منه تركه في نفس الأمر لأنه صلى الله عليه وسلم كان يكون عندها في يوم من تسعة أيام والباقي عند باقي أمهات المؤمنين رضي الله عنهن أو لعله صلى الله عليه وسلم ، كان يصوم بعضه في بعض الأوقات وكله في بعضها ويتركه في بعضها لعارض سفر أو مرض أو غيرهما وبهذا يجمع بين الاحاديث
Para ulama memberikan takwil bahwa Aisyah tidak melihatnya bukan berarti Rasulullah tidak melakukannya, sebab Rasulullah ﷺ bersama Aisyah di sebagian waktu di 9 hari Dzulhijjah dan sebagian lain bersama Ummahatul Mu’minin (istri-istri) yang lain. Atau bisa jadi Rasulullah ﷺ puasa pada sebagian waktu dan semuanya saat bersama sebagin istriya dan meninggalkan puasa di saat bersama istrinya yang lain baik karena safar, sakit, atau sebab lainnya. Seperti inilah cara kompromi berbagai hadits. (Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/387)
Demikian. Wallahu a’lam
🌷🍀🌿🌸🌻🍃🌳🍁
✍ Farid Nu’man Hasan