🐾🐾🐾🐾🐾🐾
📨 PERTANYAAN:
Ummu Adez:
Assalamualaikum ustadz mau tanya. Apa hukumnya membunuh cicak?
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah .., ada beberapa hadits yang memerintahkan untuk membunuh cicak, di antaranya:
عَنْ سَائِبَةَ مَوْلَاةِ الْفَاكِهِ بْنِ الْمُغِيرَةِ: أَنَّهَا دَخَلَتْ عَلَى عَائِشَةَ فَرَأَتْ فِي بَيْتِهَا رُمْحًا مَوْضُوعًا، فَقَالَتْ: يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ، مَا تَصْنَعِينَ بِهَذَا؟ قَالَتْ: نَقْتُلُ بِهِ هَذِهِ الْأَوْزَاغَ، فَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَخْبَرَنَا: أَنَّ إِبْرَاهِيمَ لَمَّا أُلْقِيَ فِي النَّارِ لَمْ تَكُنْ فِي الْأَرْضِ دَابَّةٌ إِلَّا أَطْفَأَتْ النَّارَ، غَيْرَ الْوَزَغِ، فَإِنَّهَا كَانَتْ تَنْفُخُ عَلَيْهِ، فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بِقَتْلِهِ
Dari Saibah, pelayan Fakih bin Al Mughirah, dia menjumpai ‘Aisyah dan dia lihat di rumahnya ada cemeti yang tergeletak, lalu bertanya: “Wahai Ummul Mu’minin, kamu pakai buat apa ini?”
‘Aisyah menjawab: “Kami memakainya untuk membunuh cicak.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa ketika Nabi Ibrahim dilempar ke kobaran api, semua makhluk di bumi ikut memadamkan api, kecuali cicak dia malah meniupan api (agar tetap membara). Maka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan untuk membunuhnya. (HR. Ahmad No. 3231. Shahih menurut Syaikh Syu’aib Arnauth)
Juga dalam riwayat Abdurazzaq, dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha: “Dahulu katak mematikan apinya Ibrahim, sedangkan cicak justru meniup utk membesarkannya. Maka, yang ini (katak) dilarang untuk dibunuh, dan yang ini (cicak) diperintahkan untuk dibunuh. (HR. Abdurazzaq No. 8392, Shahih menurut Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Sebenarnya ‘Aisyah tidak mendengar langsung perintah membunuh cicak dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tapi dia mendengar dari Sa’ad bin Abi Waqash sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Bukhari berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لِلْوَزَغِ الفُوَيْسِقُ» وَلَمْ أَسْمَعْهُ أَمَرَ بِقَتْلِهِ وَزَعَمَ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِهِ
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ” Cicak itu Al Fuwaisiq (si kecil pengganggu).” Dan aku belum pernah dengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan membunuhnya, dan Sa’ad bin Waqash mengira bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan untuk membunuhnya. (HR. Al Bukhari No. 3306)
Jadi, Aisyah tidak mendengar langsung dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tapi dari sebagian sahabat nabi, sebagaimana dikatakan Al Hafizh Ibnu Hajar sbb:
ولعل عائشة سمعت ذلك من بعض الصحابة
Dan, nampaknya Aisyah mendengarkannya dari sebagian sahabat. (Fathul Bari, 6/354)
Bahkan membunuhnya mendapatkan pahala. Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
«مَنْ قَتَلَ وَزَغَةً بِالضَّرْبَةِ الأُولَى كَانَ لَهُ كَذَا وَكَذَا حَسَنَةً، فَإِنْ قَتَلَهَا فِي الضَّرْبَةِ الثَّانِيَةِ كَانَ لَهُ كَذَا وَكَذَا حَسَنَةً، فَإِنْ قَتَلَهَا فِي الضَّرْبَةِ الثَّالِثَةِ كَانَ لَهُ كَذَا وَكَذَا حَسَنَةً»
Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul maka dia dapat pahala sekian sekian, jika dua kali pukulan maka sekian, jika tiga kali pukulan maka sekian.” (HR. At Tirmidzi No. 1482, kata At Tirmidzi: hasan shahih)
Hikmah dari ini adalah bahwa semua bentuk gangguan kepada manusia mesti dihilangkan sampai akar-akarnya, termasuk gangguan dari hewan seperti cicak. Banyak manusia yg geli dan jijik dengannya ketika berada di lemari, makanan, dsb. Maka, syariat melindungi manusia dan menyingkirkan gangguannya.
Demikian. Wallahu A’lam
🍃🌻🌿🌷🌸🌾🌳☘
✏ Farid Nu’man Hasan