🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Basyir binnKhashaashiyah Radhiallahu ‘Anhu bercerita:
أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأُبَايِعَهُ عَلَى الْإِسْلَامِ، فَاشْتَرَطَ عَلَيَّ «تَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَتُصَلِّيَ الْخَمْسَ، وَتَصُومَ رَمَضَانَ، وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ، وَتُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ» قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمَّا اثْنَتَانِ فَلَا أُطِيقُهُمَا، أَمَّا الزَّكَاةُ فَمَالِي إِلَّا عَشْرُ ذَوْدٍ، هُنَّ رُسُلُ أَهْلِي وَحَمُولَتُهُمْ وَأَمَّا الْجِهَادُ فَيَزْعُمُونَ أَنَّهُ مَنْ وَلَّى، فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ، فَأَخَافُ إِذَا حَضَرَنِي قِتَالٌ كَرِهْتُ الْمَوْتَ، وَخَشَعَتْ نَفْسِي، قَالَ: فَقَبَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ ثُمَّ حَرَّكَهَا ثُمَّ قَالَ: «لَا صَدَقَةَ وَلَا جِهَادَفَبِمَ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟»
قَالَ: ثُمَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أُبَايِعُكَ فَبَايَعَنِي عَلَيْهِنَّ كُلِّهِنَّ
Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk berbai’at masuk Islam. Maka beliau mensyaratkan kepadaku:
“Engkau bersaksi tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya,
Engkau shalat lima waktu,
berpuasa Ramadhan,
mengeluarkan zakat,
berhaji ke Baitullah, dan berjihad di jalan Allah.”
Ibnul Khashaasiyah melanjutkan, “Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, ada dua hal yang aku tidak mampu; Yaitu zakat karena aku tidak memiliki sesuatu kecuali sepuluh Dzawd (sepuluh ekor unta) yang merupakan titipan dan kendaraan bagi keluargaku. Sedangkan jihad, orang-orang yakin bahwa yang lari (ketika perang) maka akan mendapat kemurkaan dari Allah, sedangkan aku takut jika ikut perang lalu aku takut mati dan ingin (menyelamatkan) diriku.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menggenggam tangannya dan menggerak-gerakkannya. Lalu bersabda,
“Tidak shadaqah dan tidak jihad? Dengan apa engkau masuk surga?”
Basyir berkata, “Lalu aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, aku berbaiat kepadamu, maka baitlah aku atas semua itu.”
💦💥💦💥💦💥💦
📚 Imam Al Hakim, Al Mustadrak ‘alash Shahihain, No. 2421 berkata: Hadits shahih. Al-Dzahabi menyepakatinya keshahihannya dalam At Talkhish. Ahmad No. 21952, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: para perawinya terpercaya dan merupakan perawinya Bukhari dan Muslim kecuali Abu Al Mutsanna Al ‘Abdiy. (Ta’liq Musnad Ahmad No. 21952)
🌷☘🌺🌴🌻🍃🌸🌾
✍ Farid Nu’man Hasan