Maksud dari Sunnatullah Kauniyah Ijtima’iyah adalah ketentuan Allah Ta’ala yang berlaku atas hamba-hamba-Nya di dunia dalam kehidupan masyarakat. Sunnatullah jenis ini begitu banyak baik berdasarkan penjelasan Al Quran dan As Sunnah maupun yang terjadi pada realita kehidupan.
Di antaranya:
1️⃣ 1. Sunnah Al Imla’ (Sunnah Penundaan)
Yaitu sunnatullah yang berlaku atas hamba-hamba-Nya berupa penundaan hukuman atas kesalahan dan dosa mereka. Hal ini agar manusia memiliki kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri, dan salah satu wujud kasih sayang Allah Ta’ala atas mereka walaupun mereka begitu fatal dan besar kesalahannya. Namun, ada di antara manusia yang tidak menyadari Sunnah Al Imla’ ini, tenggang waktu yang Allah Ta’ala berikan tidak dimanfaatkan unruk berubah, mereka merasa aman dan nyaman dengan dosanya sehingga mereka berlama-lama dan semakin jauh dalam dosa.
Di lain sisi, ini adalah pelajaran bagi para aktivis Islam, para da’i, agar tidak terburu-buru dalam memvonis manusia dan tidak memberikan peluang dan ruang bagi mereka untuk berubah. Hendaknya para aktivis bersabar dan mendampingi manusia di jalan tobatnya. Bersabar pula dalam menanti keputusan terbaik dari Allah Ta’ala atas perilaku menyimpang dan kezaliman mereka; apakah Allah Ta’ala memberikan hidayah atau Allah Ta’ala tumbangkan mereka dan kezalimannya.
Allah Ta’ala berfirman:
{ وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّمَا نُمۡلِي لَهُمۡ خَيۡرٞ لِّأَنفُسِهِمۡۚ إِنَّمَا نُمۡلِي لَهُمۡ لِيَزۡدَادُوٓاْ إِثۡمٗاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٞ مُّهِينٞ }
Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada merekalebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan. (QS. Ali ‘Imran: 178)
Ayat lainnya:
{ وَكَأَيِّن مِّن قَرۡيَةٍ أَمۡلَيۡتُ لَهَا وَهِيَ ظَالِمَةٞ ثُمَّ أَخَذۡتُهَا وَإِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ }
Dan berapa banyak negeri yang Aku tangguhkan (penghancuran)nya, padahal penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Ku-lah tempat kembali (segala sesuatu). (QS. Al-Hajj: 48)
Ayat lainnya:
{ وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعۡمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمۡ لِيَوۡمٖ تَشۡخَصُ فِيهِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ }
Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (QS. Ibrahim: 42)
2️⃣ 2. Sunnah At Tadarruj (Bertahap)
Jiwa manusia tidak suka dipaksa dan ditekan, oleh karenanya Allah Ta’ala menetapkan pentahapan dalam banyak hal kehidupan mereka. Penciptaan langit dan bumi, pertumbuhan janin di perut ibunya, perkembangan anak manusia sejak bayi sampai tuanya, perkembangan kemampuan manusia beradaptasi dengan alam, zaman, dan tantangannya. Semua ini bertahap.
Begitu pula Allah Ta’ala turunkan Al Quran secara bertahap, ayat-ayat Makkiyah fokus pada pengokohan aqidah, sedangkan Madaniyah fokus pada pengokohan hukum, masyarakat, dan negara. Pengharaman khamr (minuman keras) dan pensyariatan Shaum, juga ditetapkan secara bertahap. Semua ini agar manusia lebih mudah menerima dan menjalankannya. Bisa saja Allah Ta’ala menetapkan dan menciptakan sesuatu sekaligus, kunfayakun, tapi Allah Ta’ala mengatur ini secara bertahap dengan maksud dan rahasia yang mendalam agar manusia mengambil pelajaran yang banyak.
Allah Ta’ala berfirman:
{ إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتِۭ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ }
Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayan di atas Arasy.Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan perintah menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. (QS. Al-A’raf: 54)
Ayat lainnya:
{ ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ } { ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ }
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. Al Mu’minun: 13-14)
Maka, sudah menjadi keharusan bagi para aktivis Islam untuk berjuang dan berjalan bersama Sunnah At Tadarruj , walaupun tahapannya panjang, perlahan, melelahkan, dan berganti generasi, .. memang begitulah tabiat jalan dakwah dan perjuangan.
Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah
Farid Nu’man Hasan