Perjalanan hidup manusia sudah digariskan Allah sesuai dengan takdir-Nya. Tak berkurang sedikitpun, tak bertambah sejengkalpun, itulah refleksi iman kepada Qadha dan Qadar. Beragam jalan hidup manusia, tak ada yang sama, meski mungkin ada kemiripan.
Ada orang yang terlahir dari keluarga kaya, bersekolah pada sekolah favorit, kemudian melanjutkan ke universitas terkenal, lulus dan bekerja pada perusahaan bonafit, atau berwira usaha dengan dukungan modal orang tua yang kaya dan sukses diraihnya, lahir, muda, kaya, tua berkecukupan.
Ada orang yang terlahir dari keluarga kaya, namun tak mau bersekolah, ia lebih suka menghambur-hamburkan masa mudanya, berfoya-foya dengan kesenangan dari harta orang tuanya, dan ia tua dalam keadaan tak bisa berbuat apaa-apa, harta habis percuma, sesal tiada guna.
Ada orang yang terlahir dari keluarga miskin, bersekolah dengan susah payah meski akhirnya lulus namun ia tak bisa melanjutkan, atau tidak sekolah karena faktor biaya. Berhentilah ia, dan nasibnya tidak jauh-jauh dari orang tuanya, bekerja kasar serabutan dan miskin menjadi hiasan hidupnya. Terlahir miskin, muda miskin dan tua dalam kemiskinan dan kesusahan.
Ada orang yang terlahir dari keluarga miskin papa, susah payah ia bersekolah, dalam keterbatasan biaya dan dana, tekadnya membaja, hujan panas dan rintangan ia hadapi untuk cita-citanya yang tinggi mulia, membahagiakan orang tuanya meski dengan kemampuan apa adanya. Akhirnya dengan semangatnya itulah, Allah tunjukkan jalan-jalan puncak kesuksesannya.
Banyak lagi kisah itu, ada yang ending-nya bahagia, adapula yang sengsara mengenaskan. Namun begitulah suratan takdir hidup manusia didunia, lebih dari seribu satu cerita tentang perjalanan hidup manusia.
Bagaimanakah masa tuamu?
Bayangkan, kau akan menghabiskan masa tua dimana dan bagaimana. Bersama anak-anakmu, atau bersama santri-santrimu, mengisi masa tua dengan dzikir, ibadah dan mengajarkan ilmu-ilmu kehidupan. Atau bersama siapa? Semua terserah anda, asal menemukan ketenangan dan kebahagiaan. Alangkah bahagia, jika masa tua dihabiskan dengan ibadah dan beramal shalih menjemput sang Maut dalam harap khusnul khatimah. sungguh menyedihkan, jika masa tua anda dirundung sengsara, terlebih anda tak kenal Sang Maha Kuasa.
Terkait dengan perjalanan hidup manusia di dunia, dan kelak di akherat, Rasulullah menggambarkan dalam sabdanya, hadits bersumber dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu:
لا تزول قدم ابن آدم يوم القيامة حتى يسأل عن عمرك فيما أفنيته ، وعن شبابك فيما أبليته ، وعن مالك من أين اكتسبته وفيما أنفقته ، وما عملت فيما علمت
“Tak kan bergeser kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia akan ditanya tentang usiamu untuk apa dihabiskan, tentang masa muda untuk apa kau gunakan, tentang hartamu dari mana asal dan kemana dibelanjakan, dan apa yang kau amalkan dalam ilmumu”.
HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772-derajat Hasan
Fauzan Sugiono
Sindang Karsa, 6 Syawal 1438 H