Menjaga Nikmat Sehat dan Waktu Luang

💥💦💥💦💥💦💥

Saudaraku …

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

Ada dua nikmat yang dilalaikan oleh banyak manusia: nikmat sehat dan waktu luang. (HR. Bukhari No. 6412)

📦 Maka, terhadap kesehatan mari kita menjaganya, sebab kesehatan adalah amanah dari Allah ﷻ yang mesti dijaga dengan baik, jangan kita merusaknya, dan menyia-nyiakannya. Karena Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُون

Wahai orang-orang beriman janganlah kalian khianati Allah, Rasul, dan amanah-amanah yang ada pada kalian, padahal kalian mengetahuinya. (QS. Al Anfal: 27)

Dalam ayat lain:

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

Janganlah kalian melemparkan diri kalian kepada kebinasaan oleh tangan-tangan kalian sendiri. (QS. Al Baqarah: 195)

Rasulullah ﷺ juga berpesan:

لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ، وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ

Tidak beriman orang yang tidak menjaga amanahnya, dan tidak beragama orang yang tidak memenuhi janjinya. (HR. Ahmad No. 12383, Al Bazzar No. 7196, Abu Ya’la No. 2863, Abu Bakar Al Khalal dalam As Sunnah No. 1136. Dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad No. 12383 dan dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ No. 7179)

Saudaraku fillah …

Begitu pula nikmat waktu luang .. sudah berapa banyak yang berlalu begitu saja? Berapakah usia kita saat ini? Bekal apa yang sudah kita persiapkan untuk masa depan akhirat kita? Ataukah justru kita isi dengan kesia-siaan?

Coba perhatikan nasihat Sang Nabi terkasih- Shallallahu ‘Alaihiw wa Sallam:

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Di antara baiknya keislaman seseorang adalah dia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat (tidak penting) bagi dirinya.” (HR. At Tirmidzi No. 2317, katanya: hasan. Dari Abu Hurairah)

Melakukan hal yang tidak bermanfaat, walau tidak mendatangkan dosa, tetaplah seharusnya ditinggalkan. Sebab ciri seorang mukmin adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat dan melalaikan.

Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

“dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al Mu’minun (23): 3)

Berkata Imam Ibnu Jarir Rahimahullah:

والذين هم عن الباطل وما يكرهه الله من خلقه معرضون

“Dan orang-orang di antara hambaNya yang menjauhkan diri dari hal yang batil (sia-sia) dan yang Allah benci.” (Jami’ul Bayan,  19/9-10)

Berkata Az Zujaj:

عَنْ كُلِّ بَاطِلٍ وَلَهْوٍ وَمَا لَا يَحِلُّ مِنَ الْقَوْلِ وَالْفِعْلِ

“(menjauhkan diri) dari segala hal yang sia-sia (batil), melalaikan, dan yang tidak halal baik ucapan dan perbuatan.” (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 5/409)

Perilaku menjauhkan hal yang melalaikan dan tidak berguna, telah membuat Luqmanul Hakim medapatkan posisi dan derajat yang sangat mulia. Diceritakan tentang Luqmanul Hakim:

فَرُوِيَ أَنَّهُ لَقِيَهُ رَجُلٌ وَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِالْحِكْمَةِ فَقَالَ: أَلَسْتَ فُلَانًا الرَّاعِيَ فَبِمَ بَلَغْتَ مَا بَلَغْتَ؟ قَالَ: بِصِدْقِ الْحَدِيثِ، وَأَدَاءِ الْأَمَانَةِ، وَتَرْكِ مَا لَا يَعْنِينِي

Diriwayatkan bahwa seseorang  menemuinya dan dia berbicara dengan penuh hikmah, laki-laki itu bertanya : “Bukankah engkau si fulan sang penggembala, dengan apa  yang membuat  engkau mencapai derajat yang kamu capai sekarang?” Jawabnya : “Berkata benar, menunaikan amanat dan meninggalkan apa saja yang tidak berguna bagi diriku”. (Imam Ath Thabari, Jami’ul Bayan, 21/68. Imam Al Baghawi,Ma’alim At Tanzil,  6/278. Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim. 6/334. Imam Al Qurthubi, Jami’ul Ahkam, 14/60-61. Imam As Suyu

thi, Ad Durul Mantsur, 6/512. Imam Ibnu Daqiq Al ‘Id menyebutnya sebagai riwayat dari Imam Malik tentang Luqmanul Hakim, Syarhul Arbain, Hal. 62)

Al Hasan bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan:

من علامة إعراض الله تعالى عن العبد أن يجعل شغله فيما لا يعنيه

“Di antara tanda bahwa Allah Ta’ala berpaling dari seorang hamba adalah dijadikannya hamba itu sibuk dengan hal yang tidak bermanfaat.” (Imam Ibnu Daqiq Al ‘Id, Syarhul Arbain An Nawawiyah, Hal. 62. Maktabah Misykah)

Selagi ada waktu, selagi masih sehat, jangan sampai terlambat …. mari kita isi hari-hari kita dengan apa-apa yang membuat Allah Ta’ala ridha dan bermanfaat bagi manusia.

Wallahu A’lam

🍃🌴🌺☘🌷🌸🌾🌻

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top