Kebaikan yang Membawa ke Neraka dan Keburukan yang Membawa ke Surga

💦💥💦💥💦💥💦

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu berkata:

لا خير في خير بعده نار، ولا شرَّ في شرٍّ بعده الجنة

“Bukanlah kebaikan namanya pada kebaikan yang setelahnya ternyata neraka, dan bukanlah keburukan namanya jika pada setelahnya ternyata surga.”

📚 Hikam wa Aqwaal Ash Shahaabah

🌴🌻🍃☘🌹🌺🌾🌿

✏ Farid Nu’man Hasan

Surban; Sunah atau Adat Kebiasaan?

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustadz, apakah ada dalil keutamaan shalat menggunakan sorban dan kain yang diselempangkan di leher – bahu? (+62 852-2901-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Tidak ada hadits Shahih yang menyebut keutamaannya, tetapi memang SHAHIH bahwa Nabi ﷺ senantiasa memakainya .. kecuali dalam keadaan tertentu Beliau membukanya.

Tapi, pakaian Nabi ﷺ bukan hanya surban, tapi juga gamis, kain sarung (izar), Rida’ (selendang), sebagaimana pakaian kaumnya saat itu.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizahullah menjelaskan:

واختلف العلماء في لبس العمامة هل هو من المباحات والعادات ، أم يعدّ سنة يشرع فيه الاقتداء بالرسول صلى الله عليه وسلم ، والأظهر أن ذلك من باب العادات والمباحات ، والأصل أن يلبس الإنسان ما يلبسه قومه – ما لم يكن محرما – وألا يشذ عنهم بلباس يشتهر به ؛ لنهي النبي صلى الله عليه وسلم عن لباس الشهرة ، ولو قيل بأن العمامة سنة من أجل أن النبي صلى الله عليه وسلم لبسها ، لقيل أيضا بأن لبس الإزار والرداء سنة لأن النبي صلى الله عليه وسلم لبسهما

Para ulama berbeda pendapat tentang status memakai surban apakah ini masuk dalam “perkara yang dibolehkan” dan “adat kebiasaan” saja, ataukah dihitung sebagai sunnah yang disyariatkan dalam rangka mengikuti perbuatan Nabi ﷺ.

YANG BENAR, ini adalah hal yang dibolehkan dan merupakan adat kebiasaan saja.

Sebab hukum dasar pakaian manusia adalah pakaian yang biasa dipakai kaumnya -selama bukan pakaian yang diharamkan- dan tidak lain sendiri dengan menggunakan pakaian syuhrah (ketenaran).

Seandainya ada yg mengatakan surban itu Sunnah karena Nabi ﷺ memakainya, maka tentunya kain sarung dan selendang juga menjadi Sunnah sebab Nabi ﷺ pun memakai keduanya.

(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 113894)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻🌿🌸🍃🍄🌷 💐

✍ Farid Nu’man Hasan

Zakat Dari Harta Haram

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Ustadz, apakah zakat dari harta riba itu diterima Alloh? Seperti zakat gaji pegawai bank konven. (+62 856-1653-xxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillahirrahmanirrahim ..

Membayar zakat dengan uang haram, tidaklah sah.

Nabi ﷺ bersabda:

ان الله طيب لا يقبل الا طيبا

Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima kecuali dari yang baik-baik. (HR. Muslim)

Imam An Nawawi mengatakan:

وَفِيهِ الْحَثُّ عَلَى الْإِنْفَاقِ مِنَ الْحَلَالِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْإِنْفَاقِ مِنْ غَيْرِهِ

Pada hadits ini terdapat dorongan untuk berinfak dari harta yang halal dan larangan dari selainnya. (Syarh Shahih Muslim, 8/100)

Kenapa dilarang? Karena itu uang kotor dan diperoleh dari cara yang kotor.

Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin mengatakan:

والطيب من الأموال: ما اكتسب عن طريق حلال، وأما ما اكتسب عن طريق محرّم فإنه خبيث

Harta yang thayyib (baik) adalah apa-apa yang diperoleh dari jalan halal, sedangkan yg didapat dari jalan haram adalah khabits (buruk).

(Syarhul Arbain, Hal. 142)

Syaikh Nuh Ali Salman mengatakan:

إذا كسب مالاً بطريقة غير مشروعة كأن وضع ماله في بنك ربويٍّ وأخذ الربا فهذا أيضاً -المال الذي في يده- ليس له ولم يملكه فلا تجب فيه الزكاة، لكن لو أخرج مقدار الزكاة فهذا لا يُسمّى زكاة بل هو إبراء لذمته مما وجب فيها، لأنه لا يستطيع ردّ المال إلى مالكه الأصليّ وعندئذٍ يُسمَّى هذا المال بالمال الضائع يتصدَّق به على الفقراء والمساكين، أما لو كان الربا مأخوذاً من شخص مُعيَّن فهذا كالمال المغصوب يجب ردُّه إلى صاحبه ولا تُخرَج منه الزكاة

Jika seseorang memperoleh hartanya dari cara yang tidak sesuai syariat, seperti orang yang menyimpan di bank ribawi, lalu dia mengambil ribanya -maka harta ini juga- yang ada ditangannya itu sebenarnya BUKANLAH MILIK DIA, maka tidak wajib zakat atasnya. Tapi, seandainya dia mengeluarkan hartanya seukuran zakat maka itu tidaklah dinamakan zakat, itu sekedar gugur kewajiban atas harta yang ada dalam tanggungannya.

Sebab, dia sendiri tidak mampu mengembalikan riba itu ke pemilik aslinya, oleh karena itu harta ini lebih dinamakan harta buangan yang disedekahkan kepada orang fakir dan miskin saja.

Ada pun jika riba diambil dari seseorang individu, maka ini sama seperti harta rampasan, wajib baginya mengembalikan dan tidak wajib zakat

(Dairatul Ifta, Fatwa No. 2288)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻🌿🌸🍃🍄🌷 💐☘

✍ Farid Nu’man Hasan

Zakat Untuk Orang Tua Sendiri

◼◽◼◽◼◽◼◽

📨 PERTANYAAN:

Maaf Ustadz, kalo penghasilan org tua kurang, terus kita selaku anak memberikan sejumlah uang, apa boleh diniatkan zakat? Mohon pencerahan nya. (+62 813-6791-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillahirrahmanirrahim ..

Tidak sah, seorang anak menyalurkan zakatnya untuk orang tuanya, sebab orang tua memang menjadi tanggung jawabnya. Dia harus nafkahi, saat orgtuanya tidak produktif lagi.

Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin mengatakan:

دفع الزكاة للوالدين وللأولاد لا يجزئ عند جمهور أهل العلم، بل حكاه بعضهم إجماعًا لأهل العلم

Membayar zakat untuk kedua orangtua atau untuk anak-anaknya tidaklah sah menurut mayoritas ulama, bahkan sebagian mereka menceritakan adanya ijma’ (konsensus) atas hal ini.

(Fatawa Nuur ‘Alad Darb, 15/343)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷 💐

✍ Farid Nu’man Hasan