PERTANYAAN:
Assalamu alaikum. Afwan ustadz, bagaimana hukumnya jk ketika sujud, dahi kita terhalang oleh kopiah kita ketika menyentuh lantainya ? Apakah memang harus langsung dahi yg menyentuh tempat sujud tanpa penghalang ? Afwan wa jazakallahu khoir (+62 813-3434-xxxx)
JAWABAN
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Dalam madzhab Syafi’i, pakaian yang menempel di tubuh tidak boleh (tidak sah) menghalangi anggota sujud seperti dahi, hidung, telapak tangan, dan telapak kaki, kecuali jika ada uzur. Ada pun mayoritas ulama mengatakan SAH.
Imam an Nawawi mengatakan:
فرع في مذاهب العلماء في السجود على كمه وذيله ويده وكور عمامته وغير ذلك مما هو متصل به ، قد ذكرنا أن مذهبنا : أنه لا يصح سجوده على شيء من ذلك ، وبه قال داود وأحمد في رواية
Dalam penjelasan madzhab para ulama, sujud di atas ujung pakaian pergelangan, sorban, dan lainnya yang terhubung dengan badannya, telah kami sampaikan bahwa itu TIDAK SAH sujud di atas apa pun itu, ini juga pendapat Daud dan Ahmad dalam salah satu riwayatnya.
وقال مالك وأبو حنيفة والأوزاعي وإسحاق وأحمد في الرواية الأخرى : يصح ،قال صاحب التهذيب : وبه قال أكثر العلماء
Ada pun Malik, Abu Hanifah, Al Auza’i, Ishaq, dan Ahmad dalam riwayat lainnya mengatakan: SAH. Pengarang kitab At Tahdzib mengatakan: “Inilah pendapat mayoritas.”
واحتج لهم بحديث أنس رضي الله عنه قال : ( كنا نصلي مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في شدة الحر ، فإذا لم يستطع أحدنا أن يمكن جبهته من الأرض يبسط ثوبه فيسجد عليه ) رواه البخاري ومسلم…
Dalil mereka adalah Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Kami shalat bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam keadaan cuaca yang sangat panas, jika salah seorang kami tidak kuat menahan panasnya menempelkan dahi ke tanah maka kami menggelar pakaian dan sujud di atasnya. (HR. Bukhari Muslim)”….
وقال : ” العلماء مجمعون على أن المختار مباشرة الجبهة للأرض “
Ulama sepakat bahwa pendapat yang dipilih (utama) adalah dahi menempel ke tanah/lantai.
(Al Majmu’ Syarh al Muhadzdzab, 3/397-400)
Demikian. Wallahu a’lam
Farid Nu’man Hasan




