Beredar video yang merekam ceramah dua Syaikh dari sekte Salafi Madakhilah, yaitu Ibrahim Muhaimid dan Salim Thawil. Salah satunya (Ibrahim Muhaimid) mengatakan bahwa urusan istinja dari kencing lebih utama untuk dibicarakan dibanding membicarakan Palestina. Sebab, kita akan ditanya di akhirat tentang kebersihan kencing dan tidak akan ditanya tentang apa yang terjadi di Palestina.
Pernyataan konyol ini tidak akan muncul kecuali dari Ruwaibidhah, yaitu orang-orang yang akalnya lemah tapi berlagak tahu membicarakan urusan umat Islam.
Bagaimana mungkin membicarakan kencing lebih utama dibanding membicarakan Jihad Palestina yang di dalamnya terdapat Al Aqsha, dan lebih 50 ribu nyawa umat Islam terbunuh? Sementara Rasulullah ﷺ bersabda:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
“Musnahnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibanding terbunuhnya seorang mu’min tanpa hak.” (HR. At Tirmidzi no. 1395, shahih)
Bagaimana mungkin membahas kencing lebih utama dibanding membicarakan Palestina, sementara Rasulullah ﷺ bersabda;
… وَأَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ
… Dan perkara yg pertama kali diputuskan/diadili di antara manusia adalah darah (pembunuhan). (HR. An Nasa’i no. 3991, shahih)
Bagaimana mungkin membahas kencing lebih utama dibanding membicarakan Palestina yang terzalimi, sementara Rasulullah ﷺ bersabda:
من أذل عنده مؤمن وهو يقدر أن ينصره أذله الله عز وجل على رؤوس الخلائق يوم القيامة
“Barang siapa yang dihadapannya ada seorang mu’min direndahkan, padahal dia mampu membelanya, maka Allah akan rendahkan dia dihadapan para makhluk pada hari kiamat nanti.”
(HR. Ahmad No. 15985, Imam As Suyuthi menyatakan: hasan. (Al Jaami’ Ash Shaghiir No. 8375)
Bagaimana mungkin seorang muslim berdiam sementara mereka adalah satu tubuh dengan muslim lainnya termasuk di Palestina. Bahkan meremehkan apa yang terjadi di sana, sementara Rasulullah ﷺ bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ (وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ)
Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa tidak bisa tidur dan demam. (HR. Bukhari dan Muslim, sedangkan lafal ini adalah lafalnya Shahih Muslim)
Sungguh, muslim yang berwatak zionis jauh lebih berbahaya dibanding zionis itu sendiri. Sebab, zionis itu jelas penampakkannya, sementara muslim berwatak zionis bagaikan musang berbulu domba.
Wallahul Musta’an!
✍ Farid Nu’man Hasan