Jika Non Muslim Mendoakan Kita, Apakah Kita Aminkan?

💢💢💢💢💢💢💢💢

Bismillahirrahmanirrahim..

Para ulama berbeda pendapat tentang bolehkah mengaminkan doa non muslim untuk kita, yaitu doa-doa kebaikan untuk kita. Ada yang melarang secara mutlak, dan ada yang membolehkan tapi bersyarat.

Pendapat yang kuat adalah boleh namun bersyarat, jika syaratnya tidak terpenuhi maka tetap tidak boleh. Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut:

1. Nabi ﷺ membolehkan menjawab salam non muslim kepada kita, dan salam itu doa.

Aisyah Radhiallahu ‘Anha bercerita:

دَخَلَ رَهْطٌ مِنَ الْيَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالُوا السَّامُ عَلَيْكُمْ قَالَتْ عَائِشَةُ فَفَهِمْتُهَا فَقُلْتُ وَعَلَيْكُمُ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ : مَهْلًا يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ قَدْ قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ

Beberapa orang Yahudi menemui Rasulullah ﷺ, mereka berkata: “As Saamu ‘Alaikum – Kebinasaan untukmu!” Aisyah menjawab: “Wa’Alaikumussaam wa la’nah – dan bagimu kebinasaan dan laknat!”
Maka, Rasulullah ﷺ bersabda: “Wahai ‘Aisyah tunggu dulu, Allah mewajibkan kelembutan di semua urusan.” Aisyah menjawab: “Apakah Anda tidak mendengar apa yang mereka ucapkan?” Rasulullah ﷺ bersabda: Aku sudah menjawab: wa ‘alaikum. (HR. Bukhari No. 6024)

Dalam riwayat lain, Nabi ﷺ berkata kepada Aisyah Radhiallahu ‘Anha:

أَوَلَمْ تَسْمَعِي مَا قُلْتُ رَدَدْتُ عَلَيْهِمْ فَيُسْتَجَابُ لِي فِيهِمْ وَلَا يُسْتَجَابُ لَهُمْ فِيَّ

Apakah kamu tidak dengar apa yang aku katakan kepada mereka, doaku untuk mereka dikabulkan sedangkan doa mereka untukku tidak dikabulkan.

(HR. Bukhari No. 6030)

2. Dalam kitab Mushannaf Ibni Abi Syaibah, ada Bab berjudul:

بابٌ فِي المسلِمِ يؤمِّن على دعاءِ الرّاهِبِ

“Bab Tentang Seorang Muslim Mengaminkan Doa Seorang Rahib/Pendeta”

Hasan bin ‘Athiyah Rahimahullah berkata:

لاَ بَأْسَ أَنْ يُؤَمِّنَ الْمُسْلِمُ عَلَى دُعَاءِ الرَّاهِبِ ، فَقَالَ : إنَّهُمْ يُسْتَجَابُ لَهُمْ فِينَا ، وَلا يُسْتَجَابُ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ

Tidak apa-apa seorang muslim mengaminkan doa seorang pendeta, sesungguhnya doa mereka untuk kita dikabulkan, sedangkan doa mereka untuk diri mereka tidak dikabulkan. (Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, No. 30454)

Namun demikian, para ulama memberikan syarat atas pembolehan ini:

1. Doa mereka mesti kepada Allah ﷺ, bukan kepada “tuhan-tuhan” mereka. Sebab, itu kemusyrikan dan kita terlarang mengakui kesyirikan mereka.

2. Peng-aminan jangan sampai menjadi syiar pemuliaan kepada agama mereka dan aqidah mereka.

Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka jangan mengaminkannya.

Demikian. Wallahu A’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top