💢💢💢💢💢💢
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran (3): 19)
Ayat ini lainnya:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran (3): 85)
Tentang ayat ini, Imam Ibnu Katsir Rahimahullah mengatakan:
أي: من سلك طريقًا سوى ما شَرَعَه الله فلن يُقْبل منه
“Yaitu: barangsiapa yang menempuh jalan selain apa yang Allah Ta’ala syariatkan (Yakni Islam) maka selamanya tidak akan diterima.” (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 2/70)
Imam Al Baidhawi Rahimahullah mengatakan:
أي غير التوحيد والإنقياد لحكم الله
Yaitu mencari selain jalan tauhid dan selain kepatuhan kepada hukum Allah (Tafsir Al Baidhawi, 2/26)
Islam Agama Seluruh Nabi dan Rasul
Islam adalah agama seluruh para nabi dan rasul. Ajakan dan ajaran pokok (aqidah) mereka sama, yang berbeda hanyalah rincian syariatnya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.“ (QS. An Nahl (16): 36)
Ayat lainnya:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.“ (QS. Al Anbiya (21): 25)
Dalam hadits pun juga disebutkan demikian. Dari Abu Hurairah Radhiallahu ’Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda:
والأنبياء أخوة لعلات، أمهاتهم شتى ودينهم واحد
“Para Nabi adalah bersaudara, dari satu bapak, ibu-ibu mereka berbeda, dan agama mereka sama.” (HR. Bukhari No. 3259, Muslim No. 2365)
Al Qadhi ‘Iyadh Rahimahullah berkata: “Maknanya adalah kembali kepada tauhid yang mereka berkumpul bersama di atasnya, atau di atas ketaatan kepada Allah, mengikuti syariatNya secara global, ada pun syariat mereka (para nabi) berbeda-beda.” (Ikmal Al Mu’lim, 7/338)
Demikian. Wallahu a’lam
🌿🌻🍃🍀🌷🌸🌳
✍ Farid Nu’man Hasan