Shalat Sendiri; Dikeraskan atau Dipelankan Bacaannya?

🌾🌾🌾🌾🌾

📨 PERTANYAAN:

Assalamual’aikum ustadz, mhn penjelasan hukumnya membaca jahr pada sholat subuh maghrib dan isya ketika sholat sendiri. Terima kasih.

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’Alaikumussalam wa Rahmatullah …, Bismillah wal Hamdulillah ..

Sebelum saya jawab itu, perlu diketahui, bahwa menjahrkan bacaan saat shalat berjamaah adalah SUNNAH dan tetap sah jika imam lupa mengeraskan bacaannya.

Dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah, disebutkan:

الجهر بالقراءة في الركعتين الأوليين من المغرب سنة وإذا نسي الجهر فلا شيء عليه وصلاته صحيحة

Mengeraskan suara saat membaca Al Quran pada dua rakaat pertama, pada shalat maghrib adalah SUNNAH, dan jika lupa mengeraskan maka tidak apa-apa, dan shalatnya sah. (Fatwa No. 16468)

Juga dalam shalat Subuh dan malam:

فإن الجهر بالقراءة سنة في صلاة الفجر وصلاة الليل

Sesungguhnya mengeraskan bacaan adalah sunnah dalam shalat subuh dan shalat malam. (No. 18659)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah berkata:

والجهر بالقراءة سنة ليس واجباً، ولو تركه الإنسان عمداً فلا شيء عليه

Mengeraskan bacaan adalah SUNNAH bukan wajib, seandainya manusia sengaja meninggalkannya maka tidak apa-apa. (Liqa Al Bab Al Maftuuh, 16/36)

Inilah pendapat mayoritas ulama, kecuali Hanafiyah yang mengatakan wajib dikeraskan dalam shalat-shalat jahriyah dengan berjamaah.

Ada pun shalat sendiri (munfarid), juga SUNNAH, dan tidak apa-apa jika dipelankan, hanya saja dia kehilanganan sunnah.

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah mengatakan:

الجهر بالقراءة في الصلاة الجهرية كالفجر والأولى والثانية في المغرب والعشاء سنة للإمام والمنفرد , ومن أسر فلا حرج عليه , لكنه قد ترك السنة. وإذا رأى المنفرد أن الإسرار أخشع له فلا بأس ؛ لأنه ثبت عنه صلى الله عليه وسلم أنه كان في صلاة الليل ربما جهر وربما أسر كما ذكرت ذلك عائشة رضي الله عنها عنه عليه الصلاة والسلام

Mengeraskan bacaan dalam shalat jahriyah seperti subuh, juga rakaat pertama dan kedua shalat Maghrib dan Isya adalah SUNNAH baik shalat berjamaah dan sendiri, dan barang siapa yang melirihkan bacaaan tidaklah mengapa, tetapi dia telah meninggalkan sunnah. Jika seorang yang shalat sendiri memandang bahwa dipelankan lebih khusyu’ maka tidak apa-apa, sebab telah shahih dari Nabi ﷺ bahwa saat Beliau shalat malam kadang mengeraskan kadang melirihkan bacaan seperti yang diceritakan Aisyah Radhiallahu ‘Anha tentang Nabi ﷺ. (Majmu’ Fatawa Ibni Baaz, 11/116)

Sekian. Wallahu A’lam

🌷🌸🍁🌺🌿🌾🌻🌳🍃

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top