Pendapat Para Ulama yang Membolehkan Zakat Fitrah Dengan Uang

▪▫▪▫▪▫▪▫

Abu Ishaq As Sabi’i -seorang tabi’iy yang pernah berjumpa 30 sahabat Nabi ﷺ- berkata :

أدركتهم وهم يؤدون في صدقة رمضان الدراهم بقيمة الطعام

Aku mendapati para sahabat Nabi ﷺ menunaikan zakat di bulan Ramadhan dalam bentuk mata uang (dirham) yg senilai dg makanan (1 sha’).

(HR. Ibnu Abi Syaibah, 3/65)

Kebolehan ini juga menjadi Madzhab-nya Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah. Selama ini dikira hanya Imam Abu Hanifah dari imam yang empat menyetujui zakat fitrah dengan uang.

Imam Ibnu Taimiyah menjelaskan:

“وأما إذا أعطاه القيمة ففيه نزاع : هل يجوز مطلقاً؟ أو لا يجوز مطلقاً؟ أو يجوز في بعض الصور للحاجة، أو المصلحة الراجحة؟ على ثلاثة أقوال ـ في مذهب أحمد وغيره ـ وهذا القول أعدل الأقوال” يعني القول الأخير

Adapun jika Ia (Muzakki) mengeluarkan zakatnya dalam bentuk mata uang maka terdapat khilaf diantara Ulama.

– Apakah boleh secara mutlak?,
– apa tidak boleh secara mutlak?,
– apa boleh dalam kondisi tertentu karena ada hajat ?
– dan atau boleh karena ada maslahat lebih kuat?

Didalam madzhab Imam Ahmad bin Hanbal hal ini ada 3 qaul (pendapat). Dan pendapat yang terakhir (BOLEH karena adanya maslahat yang kuat) adalah PENDAPAT YANG PALING ADIL

(Majmu’ul Fatawa, 25/79)

Imam Al Bukhari, sebagaimana yang diceritakan Imam Ibnu Rusyd – dikutip Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani:

وافق البخاري في هذه المسألة الحنفية مع كثرة مخالفته لهم لكن قاده إلى ذلك الدليل

Didalam hal ini (zakat dengan mata uang) Al-Bukhari sependapat dengan Hanafiyah walaupun lebih banyak berbeda di dalam banyak hal namun khusus masalah ini dalil-lah yang menuntun Beliau untuk sependapat dengan Hanafiyah.

(Fathul Bari, 3/312)

Demikian. Wallahu a’lam

🌸🌿🍃☘🌻🍄🍂🌷

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top