Fiqihnya Syafi’i, Aqidahnya Asy’ari

💢💢💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Afwan Tadz, nanya lagi.. Saya abis buka youtube, lagi rame tentang kritikan kok fiqihnya Syafi’i tapi aqidahnya Asy’ariy, seharusnya aqidahnya Syafi’i juga dong… Emang begitu ya, atau gimana si? 🙏

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillahirrahmanirrahim..

Jazakumullah khairan atas perhatian antum tentang masalah ini. Semoga tetap semangat dalam belajar.

Sebenarnya menyebut “Fiqihnya Syafi’i, aqidahnya Asy’ariy”, bukan hal baru. Itu sudah sejak ribuan tahun lalu. Tidak ada satu pun ulama yang mempermasalahkan, karena memang mereka pun terlibat didalamnya. Begitu pula kalimat “Fiqihnya Hanafi, aqidahnya Maturidi”, atau “Fiqihnya Maliki, aqidahnya Asy’ari”.

Saya ambil contoh tiga saja, misalnya tentang Imam Abu Ishaq al Isfiraayini Rahimahullah (w. 418H). Beliau hidup lebih dari 1000 tahun lalu.

Tentang Beliau, Imam Abu Bakar Muhammad bin Manshur al Marwazi berkaya:

الْأُسْتَاذ، الإِمَام، الْفَقِيه على مَذْهَب الشَّافِعِي، الْمُتَكَلّم على مَذْهَب الْأَشْعَرِيّ

Dia adalah seorang Ustadz, Imam, AHLI FIQIH MADZHAB SYAFI’I, dan ahli kalam MADZHAB ASY’ARI.

(Imam Ibnush Shalah, Thabaqat al Fuqaha asy Syafi’iyah, 1/313)

Contoh lain, Imam Al Qadhi Abu Muhammad al Istirabadzi Rahimahullah (w. 412H), juga hidup lebih dari 1000 tahun lalu.

Imam Ibnush Shalah Rahimahullah berkata:

قَالَ الْخَطِيب: كتبت عَنهُ، وَكَانَ صَدُوقًا، فَاضلا، صَالحا، سَافر الْكثير، وَلَقي شُيُوخ الصُّوفِيَّة، وَكَانَ يفهم الْكَلَام على مَذْهَب الْأَشْعَرِيّ، الْفِقْه على مَذْهَب الشَّافِعِي، وَمَات بِبَغْدَاد فِي سنة اثْنَتَيْ عشرَة وَأَرْبع مئة

Berkata Al Khathib (Al Baghdadi): “Aku menulis darinya, dia orang yg jujur, shalih, banyak safar, pernah berjumpa para Syaikh sufi, ilmu kalamnya bermadzhab ASY’ARI, dan fiqihnya bermadzhab SYAFI’I. Wafat di Baghdad tahun 412 H.

(Ibid, 1/444)

Imam Tajuddin as Subki Rahimahullah memceritakan tentang Imam asy Syasyi al Kabir al Qaffal Rahimahullah, dalam kitan Thabaqat Asy Syafi’iyah Al Kubra, kitab biografi para ahli fiqih madzhab Syafi’i. Beliau mengutip dari Ibnu ‘Asakir Rahimahullah:

أَنه كَانَ مائلا عَن الِاعْتِدَال قَائِلا بالاعتزال فى أول مرّة ثمَّ رَجَعَ إِلَى مَذْهَب الأشعرى

Dulunya dia cenderung ambil sikap pertengahan, lalu berpendapat dgn i’tizal (mu’tazilah) pada awalnya, lalu dia ruju’ kepada madzhab ASY’ARI. (Thabaqat asy Syafi’iyah al Kubra, 3/201)

Masih sangat banyak yang seperti ini. Saya batasi “Fiqihnya Syafi’i, aqidahnya Asy’ari” sesuai yang ditanyakan, walau yang lainnya pun juga banyak.

Namun, hal ini nampaknya sudah cukup, bahwasanya sudah ribuan tahun para ulama Islam seperti itu. Bukan hanya madzhab Syafi’i, tapi juga yang lainnya. Oleh karena itu, menyalahkan sikap para ulama yang seperti itu (Fiqihnya Syafi’i, Aqidahnya Asy’ari) tentu hal yang sangat disayangkan. Ketika ada yang menggugat kalimat tersebut di zaman sekarang, seolah para imam besar itu tenggelam dalam estafeta kesalahan sejak dulu sampai ulama sekarang.

Imam Abu Ishaq Asy Syirazi Rahimahullah berkata:

أن الأشعرية أعيان السنة ونصار الشريعة، انتصبوا للرد على المبتدعة من القدرية والرافضة وغيرهم، فمن طعن فيهم فقد طعن على أهل السنة

Bahwa kaum Asy’ariyah merupakan tokoh-tokohnya sunnah dan pembela syariah, mereka mengambil bagian dalam membantah ahli bid’ah kalangan qadariyah, rafidhah (syiah), dan lainnya. Maka, siapa yang mencela mereka sama saja telah mencela Ahlus Sunnah. (Thabaqat al Fuqaha, Hal. 14)

Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Imam As Safarayini Rahimahullah, berikut ini:

الفائدة الرابعة التعريف بأهل السنة]
(الرَّابِعَةُ) : أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ ثَلَاثُ فِرَقٍ: الْأَثَرِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَالْأَشْعَرِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَبُو الْحَسَنِ الْأَشْعَرِيُّ – رَحِمَهُ اللَّهُ، وَالْمَاتُرِيدِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَبُو مَنْصُورٍ الْمَاتُرِيدِيُّ، وَأَمَّا فِرَقُ الضَّلَالِ فَكَثِيرَةٌ جِدًّا

Faidah yg keempat: Definisi Ahlus Sunnah.
Keempat: Ahlus Sunnah ada tiga kelompok:

1⃣ Al Atsariyah, imam mereka adalah Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah

2⃣ Al Asy’ariyah, imam mereka adalah Imam Abul Hasan Al Asy’ariy Rahimahullah

3⃣ Al Maturidiyah, imam mereka adalah Imam Abu Manshur Al Maturidiy Rahimahullah
Adapun firqoh sesat sangat banyak…

(Imam Syamsuddin As Safarayini, Lawami’ Al Anwar Al Bahiyah wa Sawathi’ Al Asrar Al Atsariyah, 1/73)

Kalangan Atsariyah, yang saat ini menjelma menjadi Salafiyah, pun dimasukkan sebagai Ahlus Sunnah oleh Imam as Safarayini. Di zaman ini perselisihan keras antara Atsariyah (Salafiyah) dan Asy’ariyah, kembali mencuat di medsos, youtube, dan lainnya. Mereka saling mencoret sauadaranya yang tidak sepaham keluar dari Ahlus Sunnah.

Semoga Allah Ta’ala berikan kita hidayah untuk kembali bersama sebagai muslim yang bersaudara, Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Demikian. Wallahu A’lam

🌷🍀🌿🌸🌻🍃🌳🍁

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top