Syarah 10 Wasiat Imam Hasan Al Banna Rahimahullah (Bag. 2)

Wasiat 2:

اتل القران او طالع او استمع او اذكر الله و لا تصرف جزء من وقتك فى غير فائدة

Bacalah Al Quran, atau menelaahnya, atau mendengarkannya, atau berdzikirlah kepada Allah, dan jangan buang waktumu sedikit pun dengan hal yang tidak bermanfaat.

🍁🍄🌾🌻🌼🌸🌺

Dalam wasiat ini ada lima nasihat Imam Al Banna kepada murid-muridnya. Kelima nasihat itu adalah: Membaca Al Quran, Menelaahnya, Mendengarkannya, Berdzikir, dan Tidak membuang waktu dengan aktifitas yang sia-sia.

Kita bahas satu persatu ..

1⃣ Membaca Al Quran

Bagi seorang muslim membaca Al Quran adalah terminal ruhiyah dan jiwa. Hiburan hakiki bagi orang beriman dan senandung para mujahid. Kebutuhan-kebutuhan spiritual manusia baik ketenangan, ketentraman, ketundukan, ikhlas, pasrah kepada ketetapanNya, semua bisa diraih dengan membaca Al Quran, serta merenungi kandungannya.
Seandainya hanya membaca, itu pun sudah membawa manfaat bagi jiwanya, baik dia paham atau tidak paham isinya. Dia akan mendapatkan banyak fadhilah, seperti yang diberitakan oleh Nabi ﷺ.

Di antaranya adalah (kami sebutkan dua hadits saja):

▶ Hadits pertama:

اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه

Bacalah Al Quran, karena dia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafaat (penolong) bagi para sahabatnya. (HR. Muslim No. 804)

Kata Imam Al Munawi, para sahabat Al Quran maksudnya para pembacanya. (At Taysir bisyarh Al Jaami’ Ash Shaghir, 1/388)

▶ Hadits lainnya:

الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران

Orang yang mahir membaca Al Quran dia akan hidup bersama Kiraamil Bararah, dan yang membaca Al Qurannya terbata-bata, dan dia kesulitan, maka baginya dua pahala. (HR. Muslim No. 798)

Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan makna “hidup bersama Kiraamil Bararah”, yaitu hidup bersama malaikat. Di akhirat nanti, dia memiliki kedekatan dengan para malaikat, lantaran mereka memiliki seperti sifat-sifat malaikat yaitu membawa Kitabullah. Ada juga yang mengatakan karena mereka beramal dengan amalnya para malaikat dan berjalan di atas jalan para malaikat. (Imam Badruddin Al ‘Aini, Syarh Sunan Abi Daud, 5/367)

Ada pun bagi yang membacanya terbata-bata, dua pahala yang dimaksud adalah pahala membacanya dan pahala kesulitan yang dia alami. (Ibid)

✅ Membacanya Secara Tartil

Hendaknya membaca Al Quran sesuai tuntunan tajwidnya, sebab seperti itulah Al Quran diturunkan.

Allah ﷻ berfirman:

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

Dan bacalah Al Quran dengan tartil. (QS. Al Muzammil: 4)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan yaitu membacanya tidak cepat-cepat, jelas hurufnya, yang dengan itu dapat membantu memahaminya dan mentadabburinya. (At Tafsir Al Munir, 29/129)

Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, menjelaskan makna tartil:
الترتيل تجويد الحروف ومعرفة الوقوف

Tartil itu benar hurufnya dan mengetahui tempat berhentinya. (Imam As Suyuthi, Al Itqan, 2/541)

Maka, untuk sampai derajat ini tentu mesti belajar. Kita bersyukur saat ini bertaburan “Rumah-rumah Al Quran” hang menjadi lembaga tahsin dan tahfizh Al Quran. Dengan demikian tidak ada kata tidak bisa, sebab fasilitas begitu mudah didapatkan, tinggal kemauan saja dari kitanya.

✅ Adab Tilawah

Membaca Al Quran tidak sama dengan membaca koran, buku paket, bahkan hadits. Ada adab-adab yang mesti diperhatikan, dan ini sering dibahas para ulama.

Di antaranya:

📌 Dalam keadaan suci baik dari hadats besar dan kecil
📌 Menghadirkan hati dengan khusyu dan tenang
📌 Tempat yang bersih dan syahdu
📌 Duduk menghadap kiblat
📌 Dimulai dengan ta’awudz
📌 Kalau bisa menangis menangislah
📌 Jaga hati untuk tetap ikhlas

Wallahu A’lam

(Bersambung ..)

🌺🌸🍃🌹🍀🌾🌴🌾

Farid Nu’man Hasan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top