PERTANYAAN:
Assalaamu’alaikum WrWb,
Semoga Ustadz Farid selalu Allah berkahi dan diberikan kesehatan paripurna.
Izin bertanya, Ada sebuah menjid menyebarkan flyer berita duka cita atas meninggalnya marbot Masjid. disitu tertulis fulan Rohimahullah, dengan tambahan beliau terbilang orang yg baik dan senang dengan anak2..
Di sekitaran Masjid 1 RW banyak yang tidak mengenal beliau, terlebih meninggal dalam posisi tergantung diduga di bunuh atau bisa jadi bunuh diri.
Yang saya ingin tanyakan, Bolehkah kita menyematkan kalimat Rohimahullah kepada setiap muslim yang meninggal ? atau ada kriteria tertentu ? perlu kah dinasihati atau cukup didiamkan saja flyer tersebut..?
Terima kasih sebelumnya pak Ustadz..
Wassalam
JAWABAN
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Selama dia muslim, walau pun zalim, fasik, tetap disyariatkan tarahum (ucapan Rahimahullah). Sebab itu adalah doa, sebagaimana doa: Allahummagfir lahu warhamhu .. Ya Allah ampunilah dia dan rahmatilah dia… Ini dalil bolehnya mendoakan ampunan dan Rahmat kepada semua umat Islam..
فالدعاء بالرحمة لمن مات على الإسلام، مشروع، وإن كان فاسقا، ظالما، فإنه في مشئية الله، إن شاء غفر له، وإن شاء عذبه، ورحمة الله واسعة، والأمر لله من قبل، ومن بعد، قال تعالى: إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ {النساء:48}
Mendoakan rahmat bagi orang yang meninggal dalam keadaan Islam adalah sesuatu yang disyariatkan, meskipun ia seorang fasik atau zalim. Karena ia berada dalam kehendak Allah: jika Allah menghendaki, Dia mengampuninya; dan jika Allah menghendaki, Dia mengazabnya. Rahmat Allah itu luas, dan segala urusan adalah milik Allah, sejak dahulu maupun kemudian. Allah Ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.’ (QS. An-Nisa: 48)
(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah no. 329563)
Wallahu A’lam
Farid Nu’man Hasan