💢💢💢💢💢💢💢💢
📨 PERTANYAAN:
Assalamu’alaykum ustadz,
pernah lihat video seorang ustadz muda yang jelasin ttg baca surat pendek di rakaat 1 dan 2 harusnya dari bagian awal juz dulu baru ke akhir.Jika tidak, maka termasuk makruh bahkan sholatnya bisa batal. Apakah benar ustadz?boleh dijelaskan secara detail?
Jazaakallah khoir
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Bismillahirrahmanirrahim..
Yang dimaksud terbalik di sini saya ambil contoh seseorang membaca Surat At Tin di rakaat pertama, lalu rakaat keduanya An Naba, atau Al Jumu’ah.
Itu bukan pembatal shalat tapi itu menyelisihi hal yang utama. Membaca surat itu SUNNAH, seandai tidak dibaca pun shalat tetap sah, Apalagi sekedar terbalik urutan suratnya.
Imam An Nawawi Rahimahullah mengatakan:
وهذا مجمع عليه في الصبح والجمعة والأولييْن من كل الصلوات ، وهو سنة عند جميع العلماء ، وحكى القاضي عياض رحمه الله تعالى عن بعض أصحاب مالك وجوب السورة ، وهو شاذ مردود
Hal ini (kesunahan membaca surat) adalah Ijma’, baik pada shalat subuh, shalat Jum’at, atau pada dua rakaat pertama disemua shalat. Itu sudah menurut semua ulama. Al Qadhi ‘Iyadh menceritakan adanya yang mewajibkan dari kalangan pengikut Imam Malik. Tapi, itu pendapat aneh dan tertolak.
(Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 4/105)
Berurutan membaca surat juga bukan kewajiban, menurut mayoritas ulama. Imam an Nawawi mengutip dari Al Qadhi’ Al Baqilani :
والذي نقوله : إن ترتيب السور ليس بواجب في الكتابة ، ولا في الصلاة ، ولا في الدرس ، ولا في التلقين ، والتعليم , وأنه لم يكن من النبي صلى الله عليه وسلم في ذلك نص
Kami katakan bahwa BERURUTANNYA SURAH BUKANLAH WAJIB baik dalam penulisan, SHALAT, belajar, talqin, ta’lim, karena tidak ada nash (dalil) dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang itu (Ibid, 6/62)
Dalam Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah:
فتنكيس السور في القراءة في الصلاة خلاف الأفضل، فالأفضل أن يقرأ على نظم المصحف فلا يقرأ في الثانية سورة قبل التي قرأ بها في الأولى، فإن خالف وفعل ذلك فلا حرج عليه وصلاته صحيحة
Terbaliknya membaca surat dalam shalat adalah perbuatan yang menyelisihi hal yg lebih utama. Yang lebih utama adalah dia membaca sesuai urutan dalam mushaf. Jika TIDAK SEPERTI ITU maka TIDAK APA-APA, shalatnya TETAP SAH. (Fatwa No. 136207)
Terbalik urutan suratnya, memang itu keliru. Tapi itu melanggar adab, dan meninggalkan sunnah, bukan pembatal shalat. Misalnya- membaca surat Al Falaq (juz. 30) di rakaat 1 tapi rakaat ke 2 nya Al Baqarah (Juz. 1). Ini memang keliru, dia meninggalkan perkara sunnah, tapi ini bukan pembatal shalat. Seharusnya dia mengawali Juz yang lebih kecil di rakaat pertama, lalu juz selanjutnya di rakaat keduanya.
Demikian. Wallahu A’lam
🌿🌻🍃🍀🌷🌸🌳
✍ Farid Nu’man Hasan