▪▫▪▫▪▫▪▫
📨 PERTANYAAN:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Ustadz apakah BLH ktk kita sdg sakit berat/uzur.ketika solat tdk menghadap kiblat.krn kondisinya TDK memungkinkan.misalnya ketika drmh skt.pasien sdng SKT sngt sulit untuk mengubah posisi.(+62 821-5613-xxxx)
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Menghadap kiblat adalah syarat sahnya shalat, baik sehat dan sakit.
Tapi, jika benar2 sulit, sudah diupayakan tapi tidak bisa juga karena kondisi sakitnya, maka tidak apa-apa ..
Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah mengatakan:
واعلم أن جدتك إذا كان يشق عليها استقبال القبلة مشقة شديدة ولم يكن معها من يوجهها للقبلة فلها أن تصلي على حالها، ويسقط عنها شرط استقبال القبلة لأنها عاجزة عنه، قال الله تعالى: {لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلَّا وُسْعَهَا} [لبقرة:286]،
وقال جل وعلا: {فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ} [التغابن:16]،
وقال سبحانه: {وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ} [الحج:78]
Jika nenek anda mengalami kesulitan yg sangat2 sulit untuk menghadap kiblat, dan juga tidak ada siapa-siapa yang membantunya untuk mengarah ke kiblat, maka shalatlah sesuai kondisi dirinya. Syarat harus menghadap kiblat telah gugur atas dirinya karena dia tidak mampu.
Allah Ta’ala berfirman: “Allah tidak bebani seseorang apa-apa kecuali sesuai kemampuannya.” (QS. Al Baqarah: 286)
Dalam ayat lain:
“Bertaqwalah kepada Allah semampu kamu”. (QS. At Thaghabun: 16)
Ayat lain: “Allah tidak menjadikan agama ini sulit bagimu.” (QS. Al Haj: 78)
(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 30051)
Demikian. Wallahu a’lam
📙📘📕📒📔📓📗
🖋 Farid Nu’man Hasan