Shalat Witir Langsung Setelah Shalat Isya Sebelum Shalat Ba’diyah Isya

 PERTANYAAN:

Apakah boleh shalat witir langsung dilakukan setelah shalat Isya? (Dari Komunitas 2T, Tahujud dan Tilawah)


 JAWABAN

Bismillahirrahmanirrahim..

Shalat witir sudah dibolehkan sejak setelah shalat isya. Walau seseorang belum shalat ba’diyah isya.

Al ‘Allamah Yusuf Al Qaradhawi Rahimahullah menjelaskan:

اتفق الفقهاء على أن وقت صلاة الوتر من بعد صلاة العشاء إلى طلوع الفجر الثاني، لحديث عبد الله بن عمرو بن العاص، عن أبي بصرة الغفاري: أن النبي ﷺ ، قال : إن الله زادكم صلاة، وهي الوتر، فصلوها فيما بين صلاة العشاء إلى صلاة الفجر

Para fuqaha sepakat bahwa waktu shalat witir dimulai setelah salat Isya hingga terbit fajar kedua (fajar shadiq), berdasarkan hadits dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, dari Abu Bashrah al-Ghifari, bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menambahkan untuk kalian satu salat, yaitu witir. Maka kerjakanlah antara shalat Isya hingga waktu shalat subuh.” (HR. Ahmad, shahih) (Fiqhush Shalah, hal. 330)

Dalam Al Mausu’ah dikatakan:

وهي صلاة تفعل ما بين صلاة العشاء وطلوع الفجر ، تختم بها صلاة الليل ، سميت بذلك لأنها تصلى وترا ، ركعة واحدة ، أو ثلاثا ، أو أكثر ، ولا يجوز جعلها شفعا

Witir adalah shalat yang dikerjakan antara shalat Isya dan terbitnya fajar, dengannyalah shalat malam ditutup. Dinamakan witir karena shalatnya dlakukan secara witir (ganjil), 1 rakaat, atau tiga, atau lebih, dan tidak boleh menjadikannya genap. (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah, 27/289)

Bahkan seandainya seseorang jamak antara Maghrib dan Isya di waktu maghrib, dia sudah boleh shalat witir setelah shalat isyanya. Imam Ibnu Qudamah mengatakan:

وإذا صلى المسلم العشاء جمع تقديم لسفر أو مرض أو غيرهما من الأعذار فإن وقت الوتر يدخل من حين أن يصلي العشاء

“Jika seorang Muslim menunaikan salat Isya dengan jamak takdim karena safar, sakit, atau uzur lainnya, maka waktu salat witir telah masuk sejak ia menunaikan salat Isya.” (Al Mughni, 2/595)

Namun mengakhirkan shalat witir di akhir malam lebih utama. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَيُّكُمْ خَافَ أَنْ لَا يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ ثُمَّ لِيَرْقُدْ وَمَنْ وَثِقَ بِقِيَامٍ مِنْ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ آخِرِهِ فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ

“Siapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia witir dan baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih utama.” (HR. Muslim no. 755)

Demikian. Wallahu A’lam

✍️Farid Numan Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top