Salat di Belakang Imam Pelaku Kesyirikan

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN

Assalamu’alakum ustazd,saya ingin bertanya dan bertanya tentang hukum dan aturan agama ini yaitu agama islam,kali ini nanya,apa sah saya sholat di belakang imam pelaku syirik?
Dan juga saya minta pdf hadist tentang dukun.
Terima kasih wassalaamu’alaikum

✒️❕JAWABAN

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

Wa’alaikumussalam Wa Rahmatullah Wa Barakatuh

Hal ini perlu dirinci dulu, syirik itu ada dua macam:

1. Syirik ashghar (syirik kecil), pelakunya masih muslim tapi berdosa besar dan dinilai fasiq. Selama dia melakukan bukan karena menghalalkan kesyirikannya itu.

Misal, riya. Ini termasuk syirik kecil.

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ يَسِيرَ الرِّيَاءِ شِرْكٌ

Sesungguhnya riya tersembunyi itu syirik. (HR. Ibnu Majah No. 3989, Al Qudha’i No. 1298)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili berkata:

الإشراك في العبادة وهو الرياء: وهو أن يفعل العبد شيئا من العبادات التي أمر اللّه بفعلها له لغيره

Syirik dalam ibadah adalah riya’, yaitu seorang hamba yang melaksanakan peribadatan yang Allah ﷻ perintahkan kepadanya tapi dia tujukan untuk selainNya. (At Tafsir Al Munir, 5/72)

Untuk jenis ini, karena dia masih muslim tapi bermaksiat, maka shalatnya masih sah, jika dia jadi imam maka makmum juga sah. Namun walau pun sah itu adalah MAKRUH.

Syaikh Sayyid Sabiq memaparkan kasus di zaman dulu tidak sedikit orang-orang shalih menjadi makmum ahli maksiat.

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:

روى البخاري ان ابن عمر كان يصلي خلف الحجاج.
وروى مسلم أن أبا سعيد الخدري صلى خلف مروان صلاة العيد، وصلى ابن مسعود خلف الوليد ابن عقبة بن أبي معيط – وقد كان يشرب الخمر، وصلى بهم يوما الصبح أربعا
وجلده عثمان بن عفان على ذلك – وكان الصحابة والتابعون يصلون خلف ابن عبيد، وكان متهما بالالحاد وداعيا إلى الضلال، والاصل الذي ذهب إليه العلماء أن كل من صحت صلاته لنفسه صحت صلاته لغيره، ولكنهم مع ذلك كرهوا الصلاة خلف الفاسق والمبتدع

Ibnu Umar shalat jadi makmumnya Al Hajjaj (HR. Bukhari)

Abu Sa’id Al Khudri jadi makmumnya Al Marwan dalam shalat Id. (HR. Muslim)

Ibnu Mas’ud jadi makmumnya Al Walid bin Uqbah bin Mu’ith, dan dia seorang peminum khamr, shalat subuh 4 rakaat.

Utsman bin Affan pernaj mnghukumnya dgn jild (dicambuk).

Para sahabat dan tabi’in pernah jadi makmum Ibnu Ubaid, padahal dia dituduh ateis dan penyeru kesesatan.

Jadi, pada dasarnya yg menjadi pegangan para ulama bahwasanya shalat yg dilakukan sah untuk diri sendiri maka sah pula untuk org lain.

(Fiqhus Sunnah, 1/237-238)

2. Syirik Akbar (syirik besar), ini jenis kesyirikan yang dapat membuat pelakunya keluar dari Islam. Sehingga tidak boleh menjadi makmumnya mereka. Seperti terang2an menyembah selain Allah, meyakini ada Tuhan selain Allah, meyakini ada selain Allah yang berhak menentukan halal haram, meyakini ahli sihir dan dukun secara penuh dan mengingkari kekuatan Allah .. Dst

Wallahu A’lam

✍️ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top