💢💢💢💢💢💢
📨 PERTANYAAN:
Assalaamu’alaikum, Ustadz… Seorang teman yg sdg berhaji dia sdh thawaf ifadhah dan lontar jumrah di tgl 10 Dzulhijjah dan 11 Dzulhijjah. Namun krn kakinya sakit, dia tdk dpt lontar jumrah di tgl 12 Dzulhijjah (dia ambil nafar awwal). Apabila suaminya menggantikan melakukan lontar jumrah hanya utk tgl 12 Dzulhijjahnya, apakah teman saya tersebut tetap harus membayar dam? Mohon jawaban… jazaakallahu khair (08521671xxxx)
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah ..
Sah, dan tidak usah dam (denda), dam itu jika ada kewajiban yang tidak dilaksanakan.
Sedangkan kasus di atas, jumroh tetap dilaksanakan walau diwakilkan, tidak apa-apa.
Sebagaimana keterangan berikut:
قال ابن قدامة المقدسي الحنبلي: وإن مات عبد فعل بعض المناسك، فُعِلَ عنه ما بقي لأن ما جاز أن ينوب عنه في جميعه جاز في بعضه. انظر الكافي ج 1 ص: 386
فهذا الكلام يدل على جواز النيابة في الأركان عمن عجز عن الإتيان بها
Imam Ibnu Qudamah berkata: “Jika seseorang wafat dan dia tidak melaksanakan sebagian manasik. Maka sisanya bisa diwakilkan, sebab jika dibolehkan mewakilkan semua manasik begitupula terhadap sebagiannya.” (Al Kafi, 1/386)
Ucapan ini menunjukkan bolehnya perwakilan dalam menjalankan rukun-rukun haji yang tidak bisa dilakukan sendiri. (Selesai)
Demikian. Wallahu A’lam
🌴🌷🌱🌸🍃🌵🍄🌾
✍ Farid Nu’man Hasan