💢💢💢💢💢💢💢💢💢
📨 PERTANYAAN:
Assalamualaikum, tadz.. Di mushalla deket rumah saya kebiasaannya qunut subuh, saya sendiri sejak dulu tidak, apa saya harus ikut qunut sebagai makmum? Atau saya diam saja?
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Bismillahirrahmanirrahim..
Masalah qunut ini termasuk sering dibahas di channel ini. Mungkin antum bisa “search” bagaimana posisinya menurut para imam fiqih, dan bagaimana adab dalam menyikapi perbedaan pendapat ulama atasnya.
Khusus untuk masalah yg tanyakan, saran saya adalah tetap ikut qunut sebagaimana nasihat para imam terdahulu dan sekarang. Dalam rangka merekatkan hati, menghilangkan kebencian dan permusuhan, apalagi jika daerah tsb sangat kuat kebiasaan qunut subuhnya.
Berikut ini adab yang bagus dari para ulama:
فقد كان الإمام أحمدُ رحمه الله يرى أنَّ القُنُوتَ في صلاة الفجر بِدْعة، ويقول: إذا كنت خَلْفَ إمام يقنت فتابعه على قُنُوتِهِ، وأمِّنْ على دُعائه، كُلُّ ذلك مِن أجل اتِّحاد الكلمة، واتِّفاق القلوب، وعدم كراهة بعضنا لبعض
“Imam Ahmad Rahimahullah berpendapat bahwa qunut dalam shalat fajar (subuh) adalah bid’ah. Dia mengatakan: “Jika aku shalat di belakang imam yang berqunut, maka aku akan mengikuti qunutnya itu, dan aku aminkan doanya, semua ini lantaran demi menyatukan kalimat, melekatkan hati, dan menghilangkan kebencian antara satu dengan yang lainnya.”
(Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Syarhul Mumti’, 4/25. Mawqi’ Ruh Al Islam)
Kita tahu bahwa para ulama Arab Saudi umumnya adalah Hambaliyah, dan mereka tidak berqunut subuh. Salah satu yang paling terkenal saat ini adalah Syaikh Ibn ‘Utsaimin (w. 2002). Beliau Rahimahullah justru menganjurkan ikut qunut bagi makmum jika imamnya berqunut subuh.
Berikut ini teksnya:
وسُئل الشيخ ابن عثيمين رحمه الله: عندنا إمام يقنت في صلاة الفجر بصفة دائمة فهل نُتابعه؟ وهل نُؤمِّن على دُعائه؟
Syaikh Ibn ‘Utsaimin Rahimahullah ditanya: “Di tempat kami imam shalat subuh senantiasa berqunut apakah kami mesti mengikutinya? Apakah kami mengaminkan doanya?”
فأجاب رحمه الله بقوله: (من صلى خلف إمام يقنت في صلاة الفجر، فليُتابع الإمام في القُنوت في صلاة الفجر، ويُؤمِّن على دُعائه بالخير، وقد نصَّ على ذلك الإمام أحمد رحمه الله تعالى)؛ ا هـ
Beliau Rahimahullah menjawab: “Siapa yang shalat bersama imam yang berqunut di shalat subuh, hendaknya dia mengikuti imam yg berqunut dalam shalat subuh, dan mengaminkan doanya yg berisi kebaikan, yang seperti itu terdapat dalam perkataannya Imam Ahmad Rahimahullah Ta’ala.”
(Majmu’ Fatawa wa Rasail, 14/177)
Demikian. Wallahu a’lam
🌿🌺🌷🌻🌸🍃🌵🌴
✍ Farid Nu’man Hasan