✉️❔PERTANYAAN
Assalamualaikum ust.Farid Nu’man ijin bertanya:
Saya pernah ditanya terkait bahwa kebenaran itu hanya satu,kemudian bagaimana tentang perkara ijtihad ulama yg semuanya menjadi benar.?
✒️❕JAWABAN
Wa’alaikumussalam Wa Rahmatullah Wa Barakatuh
Para ulama berbeda pandangan apakah ijtihad dalam suatu perkara dinilai hanya satu yg benar yang lain salah (mukhathi’ah) namun yang salah itu tidak bisa ditentukan, Ataukah semuanya benar (mushawwibah)?
Namun banyak ahli tahqiq (peneliti) mengatakan semua mujtahid benar.
Imam Ibnu Daqiq al ‘Id menjelaskan sbb:
والعلماء إنما ينكرون ما أجمع عليه أما المختلف فيه فلا إنكار فيه لأن على أحد المذهبين: أن كل مجتهد مصيب وهو المختار عند كثير من المحققين. وعلى المذهب الآخر: أن المصيب واحد والمخطئ غير متعين لنا والإثم موضوع عنه لكن على جهة النصيحة للخروج من الخلاف فهو حسن مندوب إلى فعله برفق
Para ulama hanyalah mengingkari apa-apa yang telah ijma’ (kemungkarannya), sedangkan perkara yang masih diperselisihkan tidak boleh ada pengingkaran dalam hal itu. Sebab, seseorang ada di dua madzhab yang berlaku:
1. Seluruh Mujtahid itu benar. Inilah yang dipilih oleh banyak muhaqqiq (peneliti).
2. Yang benar hanya satu yang lainnya salah, namun yang salah itu tidak tentu yang mana, dan dosa tidak berlaku (bagi yang salah).
Namun dia dinasihati agar keluar dari perselisihan. Ini adalah hal yang bagus dan diajurkan melakukannya dengan lembut.
(Imam Ibnu Daqiq al ‘Id, Syarah al Arbain an Nawawiyah, Hal. 113)
Alasan pihak yang mengatakan semua mujtahid benar adalah:
– Ketika Abu Bakar dan Umar Radhiallahu ‘Anhuma berbeda tentang membaca Al Quran dipelankan dan dikeraskan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam membenarkan kedua2nya.
– Ketika Abu Bakar memilih tidak tidur sebelum shalat witir, sementara Umar tidur dulu, Rasulullah membenarkan kedua-duanya.
– Serombongan sahabat diutus ke Bani Quraizhah, Nabi berkesan jangan shalat ashar sebelum sampai di sana. Ternyata ketika sudah masuk waktu Ashar mereka masih di perjalanan dan belum sampai. Sebagian mereka ada yg tetap shalat ashar, krn waktunya sdh masuk, sebagian lain tetap shalatnya di kampung Bani Quraizhah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun tidak mengingkari kedua2nya. Ini dlm Shahih Bukhari.
Alasan pihak yang mengatakan mujtahid ada yg benar dan salah, adalah:
– Rasulullah tegas mengatakan hakim ijtihadnya benar dapat 2 pahala, yang salah dapat 1 pahala. Sebagaimana hadits Bukhari.
– Kebenaran jika lebih dari satu, maka seolah syariat ini tidak tegas dalam melahirkan kebenaran.
– Pidato Abu Bakar dan Umar saat mereka baru terpilih jadi khalifah, mereka mengatakan Jika aku benar maka itu dari Allah, jika aku salah maka itu dari kebodohanku .. Dst.
WallahuA’lam
Farid Nu’man Hasan