PERTANYAAN
Salam ustadz, apakah menyiapkan kain kafan ketika masih hidup itu sunnah (sesuatu yg dianjurkan) atau hanya mubah ya?
JAWABAN
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
1. Jika makmum yakin, bahwa imam 5 rakaat, lalu diingatkan tapi imam lanjut terus karena meyakini 4 rakaat, maka makmum jangan ikuti, harus sesuai keyakinannya (tambah 2 rakaat saja). Karena tidak ada shalat 5 rakaat. Makmum boleh mufaraqah (memisahkan diri).
2. Ada pun imam jika dia meyakini benar, tidak ada kesalahan sama sekali, maka tidak sujud sahwi. Kecuali jika imam akhirnya mengakui kesalahannya maka segera sujud sahwi.
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:
إذا جزم الإمام بصواب نفسه ، فلم يلتفت لتنبيه المأمومين ، وأتم صلاته ، وكان قد صلى خمس ركعات ، فصلاته صحيحة ولا شيء عليه ، ثم إذا تبين له الحال بعد السلام ، سجد سجدتين للسهو وسلّم
Jika imam meyakini benar dan tidak menghiraukan peringatan makmum dan dia ternyata shalat lima rakaat. Maka shalatnya tetap sah dan tidak ada apa-apa (tidak perlu sahwi). Kemudian kalau ternyata setelah salam diketahui ada kesalahan, maka dia sujud dua kali sujud sahwi dan salam.
(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 87853)
إذا علم المأموم بأن إمامه قام لركعة زائدة ، وجب عليه تنبيهه ، فإن لم يرجع ، لم يجز له متابعته ، بل يفارقه ، فيجلس ويأتي بالتشهد الأخير ويسلم ، فإن تابعه عالما بأن هذه الركعة هي الخامسة بطلت صلاته ، وأما من تابعه جاهلا أو ناسيا ، فصلاته صحيحة
Jika makmum mengetahui bahwa imamnya berdiri untuk rakaat tambahan (rakaat 5), maka dia harus mengingatkannya. Kalau imam tidak kembali, maka dia tidak diperkenankan mengikutinya bahkan hendaknya berpisah (mufaraqah) dengannya. Duduk dan bertasyahud akhir dan salam. Kalau dia mengikutinya dalam kondisi mengetahui bahwa ini adalah rakaat kelima, maka shalatnya batal. Sementara orang yang mengikutinya karena tidak tahu atau lupa, maka shalatnya sah. (Ibid)
Wallahu A’lam
Farid Nu’man Hasan