Apakah Rasulullah Memusuhi Wahsyi?

 PERTANYAAN:

afwan. tadz ana izin bertanya
salah satu orang yang tidak akan diterima sholatnya itu atau orang yang sholatnya/amalan sholatnya tidak akan naik keatas kepalanya adalah seseorang yang saling bermusuhan ..
nah pertanyaan ana bagaimana dengan keadaan nabi shalallahualahiwasalam dengan washi yang telah membunuh pamanny bukankah nabi memèrintahkan agar washi jangan menampakan wajahnya dihadapan rosulullah shallahu’alahiwasalam lagi …

apakah permusuhan seperti ini juga termasuk dalam konteks hadits orang yang tidak diterima sholatnya sedangkan nabi shallahu’alahiwasalam adalah manusia yang dijaga oleh allah ta’ala

bagaimana memahami kedua peristiwa ini tadz(+62 819-9135-xxxx)


 JAWABAN

Bismillahirrahmanirrahim..

Perbuatan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (Sunnah Fi’liyah) adalah dalil, sebab dalil itu adalah Al Quran, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas. Ini yang disepakati semua Mazhab fiqih Ahlus Sunnah yang masih eksis.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengatakan, akhawaan mutasharimaan (dua orang yang memutuskan silaturrahim) adalah yang termasuk shalatnya tidak diterima. Ini hukum berlaku untuk umatnya, yang putus hubungan tanpa alasan yang benar.

Misal: Memutuskan silaturahim karena kedua pihak beda partai, beda pilihan pilpres, rebutan warisan, dan urusan dunia lainnya yang sebenarnya tidak pantas untuk saling memboikot..

Ada pun memboikot sesama muslim, dengan alasan yang syar’i, itu hal yang dibolehkan. Tujuannya agar muslim tersebut berubah. Dulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan para sahabat, mendiamkan selama 50 hari 3 orang sahabatnya yang tidak ikut perang Tabuk. Mereka tidak ikut perang tanpa alasan. Barulah di hari ke 50 Allah Ta’ala ampuni mereka bertiga, mereka pun disikapi normal kembali.

Kisah ini, jangan dipahami bahwa Rasulullah dan sahahat memusuhi 3 orang tadi, lalu shalatnya tidak diterima.. Bukan begitu.. Begitu pula dalam memahami Rasulullah tidak mau melihat wajah Wahsyi..

Alasan yang syar’i, misalnya:

– Orang yang mbawa ajaran sesat
– Orang yang melakukan maksiat terang-terangan (judi, mabuk, tidak shalat, dll)
– DLL

Di sisi lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bukan memusuhi Wahsyi, bukan pula tidak memaafkannya, tapi dia tidak mau melihat wajah Wahsyi karena membuat dirinya teringat dengan pamannya (Hamzah) yang telah dibunuh oleh Wahsyi saat Wahsyi masih Jahiliyah.

Wallahu A’lam

☘

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top