PERTANYAAN:
Apakah hukum menyiramkan air ke makam ? Jazakallah khairan (Ummu Abdillah)
JAWABAN
Bismillah wal Hamdulillah ..
Menyiramkan air ke kubur adalah sunah menurut mayoritas ulama.
Berikut ini hadits-haditsnya:
Dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu โAnhu, katanya:
ุฑูุดูู ุนูููู ููุจูุฑู ุงููููุจูููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ุงููู ูุงุกู ุฑูุดููุง. ููุงูู : ููููุงูู ุงูููุฐูู ุฑูุดูู ุงููู ูุงุกู ุนูููู ููุจูุฑููู ุจููุงููู ุจููู ุฑูุจูุงุญู ุจูููุฑูุจูุฉู ุจูุฏูุฃู ู ููู ููุจููู ุฑูุฃูุณููู ู ููู ุดูููููู ุงูุฃูููู ููู ุญูุชููู ุงููุชูููู ุฅูููู ุฑูุฌููููููู
Kubur Nabi ๏ทบ disirami air. Jabir berkata: Yang menyiramkannya adalah Bilal bin Rabah dengan sebuah qirbah (wadah air dari kulit), dimulai dari bagian kepala sisi bagian kanan sampai ujung kakinya. (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 6990)
Dari Jaโfar bin Muhammad, dari ayahnya:
ุฃู ุงููุจูู ุตูู ุงููููู ุนููู ูุณูู ุฑูุดูู ุนูููู ููุจูุฑู ุงุจูู ุฅุจุฑุงููู ู ููููุถูุน ุนููู ุญูุตูุจูุงุกู
Bahwa Nabi ๏ทบ menyiramkan air ke kubur puteranya, Ibrahim, dan meletakkan kerikil di atasnya. (HR. Musnad Asy Syafiโi No. 599, dengan susunana Syaikh As Sindiy)
Dijelaskan dalam kitab Musnad Asy Syafiโiy :
ูู ุนููู ุฃู ุฅุจุฑุงููู ู ุงุช ุทููุงู ูุง ูุฒุฑ ุนููู ูุฅูู ุง ููุนู ุฐูู ุงูุฑุณูู ุชุนููู ุง ููุง : ุฃู ุง ุงูุญูู ุฉ ูู ุฑุด ุงูู ุงุก ููุถุน ุงูุญุตู ููุง ูุนุฑููุง ูู ุง ุนูููุง ุฅูุง ุงููุจูู ูุงูุฅู ุชุซุงู ูุฃู ูู ุงูุดุฑุน ุฃู ูุฑุงู ุชุนุจุฏูุฉ ูุง ูุฏุฑู ุฃุณุฑุงุฑูุง
Telah diketahui bahwa Ibrahim wafat saat masih kecil dan tidak ada dosa padanya. Perbuatan Rasulullah ๏ทบ itu merupakan pendidikan buat kita, ada pun apa hikmahnya dalam menyirami air dan meletakkan kerikil itu kita tidak mengetahuinya, yang wajib bagi kita adalah menerimanya dan menjalankannya, karena pada syariat ada perkara peribadatan yang akal kita tidak mencapai apa rahasia-rahasianya. (Musnad Asy Syafiโi, Ibid)
Dari โAmir bin Rabiโah, dari ayahnya:
ุฃู ุงููุจู ูุงู ุนูู ูุจุฑ ุนุซู ุงู ุจู ู ุธุนูู ุจุนุฏู ุง ุฏููู ูุฃู ุฑ ุจุฑุด ุงูู ุงุก
Bahwa Nabi ๏ทบ berdiri di sisi kubur Utsman bin mashโun setelah dikuburnya dan memerintahkan untuk disiramkan air. (HR. Al Bazzar No. 3822)
Lalu Bagaimana status hadits-hadits di atas?
Syaikh Muhammad Abdul Malik Az Zaghabi mengatakan bahwa semua sanad hadits tema di atas adalah dhaif, tetapi satu sama lain saling menguatkan sehingga sampai derajat maqbul (bisa diterima), dan menjadi dalil disyariatkannya amal tersebut. ( Tsamanun Suโaalan โAn โAdzaabil Qabri wa Naโiimihi, Maktabatul Iman, Manshurah, Mesir)
Menurut mayoritas ulama perbuatan ini adalah SUNNAH, berikut ini keterangannya:
ุตุฑุญ ุงูุญูููุฉ ูุงูุดุงูุนูุฉ ูุงูุญูุงุจูุฉ ุ ุจุฃูู ูุณู ุฃู ูุฑุด ุนูู ุงููุจุฑ ุจุนุฏ ุงูุฏูู ู ุงุกุ ูุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุนู ุฐูู ุจูุจุฑ ุณุนุฏ ุจู ู ุนุงุฐ , ูุฃู ุฑ ุจู ูู ูุจุฑ ุนุซู ุงู ุจู ู ุธุนูู. ูุฒุงุฏ ุงูุดุงูุนูุฉ ูุงูุญูุงุจูุฉ: ุฃู ููุถุน ุนููู ุญุตู ุตุบุงุฑุ ูู ุง ุฑูู ุฌุนูุฑ ุจู ู ุญู ุฏ ุนู ุฃุจูู ( ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฑุด ุนูู ูุจุฑ ุงุจูู ุฅุจุฑุงููู ููุถุน ุนููู ุญุตุจุงุก ) , ููุฃู ุฐูู ุฃุซุจุช ูู
Kalangan Hanafiyah, Syafiโiyah, dan Hambaliyah menerangkan bahwa disunahkan menyiramkan air setelah mayit dikubur, sebab Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam melakukan itu pada kuburnya Saโad bin Muโadz, dan memerintahkannya pada kubur Utsman bin Mazhโun. Juga diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam menyiramkan air pada kubur puteranya, Ibrahim, dan juga menaburkan kerikil, karena itu bisa memperkuatnya. (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 32/250)
Demikian. Wallahu Aโlam
Farid Nuโman Hasan