💢💢💢💢💢💢💢💢
– Tawadhu’ itu ketika kita tidak merasa tinggi
– Tidak merasa kaya
– Tidak merasa berilmu
– Tidak merasa hebat
– Tidak merasa “ngustadz”
– Tidak usah ngebos
– Tidak usah sesak nafas saat manusia tidak mengenal kita
– Tidak perlu repot menunjukkan kita ini siapa
– Tidak perlu marah saat manusia hanya memanggil kita Pa, Bu, Sdr, dibanding posisi, gelar akademik, dan kedudukan kita
– Tidak bersedih saat tidak ada pujian dan tepuk tangan
– Tawadhu’ itu kita mau bersama orang susah
– menyapa lebih dulu orang yang dijumpai, tidak jual mahal untuk memulai salam
Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu berkata:
إن من التواضع أن تبدأ بالسلام كلَّ من لقيت
Sesungguhnya diantara bentuk tawadhu (rendah hati) adalah Anda memulai salam kepada setiap orang yang Anda jumpai. (Jawaahir min Aqwaal As Salaf No. 193)
– mau mendengarkan nasihat dr orang yg lebih muda, pendidikannya lebih rendah, dan dia bukan siapa-siapa
– Lalu, ikhlaslah atas itu semua, Allah Ta’ala yang akan muliakan ..
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
Tidaklah seseorang tawadhu’ ikhlas karena Allah melainkan Allah akan mengangkat kedudukannya. (HR. Muslim no. 2588)
Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah
🌿🌺🌷🌻🌸🍃🌵🌴
✍ Farid Nu’man Hasan