🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
📌 Manusia yang dianugerahi ilmu dan pemahaman (fiqih) tidak berarti mereka selamat dari kesalahan
📌 Tidak sedikit ilmu yang mereka miliki menjadi batu ujian yang mencelakakan
📌 Ada yang menjadikan ilmunya sebagai sarana menuju ketenaran dan kekayaan
📌 Ada yang menjadikannya sebagai bahan ajang perdebatan
📌 Ada yang menjadikannya sebagai alat unjuk gigi kehebatan
📌 Ada yang menjadikannya untuk menjatuhkan dan melecehkan kawan dan lawan
📌 Iri hati saat ada ahli fiqih lainnya banyak yang mendengar pendapatnya, dan sangat berbunga ketika yang lain terjatuh
📌 Persaingan pengaruh dan eksistensi diri duniawi menjadi tujuan kajian ilmiahnya
📌 Menuding yang lain tidak paham dan tidak pantas, dia sendiri lupa atas kekurangannya yang banyak
📌 Merasa hebat saat menuntaskan masalah yang rumit, yang para ulama pun lebih suka melempar masalah itu ke ulama yang lebih ‘alim
📌 Kadang berlisan tajam kepada ahli hadits, yang dianggapnya hanya sibuk dengan urusan sanad, padahal itu disebabkan dia sendiri yang lemah terhadap ilmu hadits
📌 Menutup telinga dari petuah para da’i, para ulama, karena ke sombongannya
📌 Kesibukannya dalam fiqih melupakannya pada urusan umat Islam, penderitaan, pengusiran, pemurtadan, dan kezaliman para diktator
📌 Inilah Talbis Iblis bagi sebagian para pemangku fiqih yang telah di-warning para ulama
🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻
🍃🌸 Fiqih Itu Tidak Hanya Menukil Pendapat🌸🍃
🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Imam Sa’id bin Muhammad Al Ghasaniy – dikenal dengan. Ibnu Al Hadaad Al Malikiy- Rahimahullah berkata:
(ليس الفقه حمل الفقه، وإنما الفقه:
– معرفة الفقه.
– والفطنة فيه.
– والفهم بمعانيهFiqih itu bukan sekedar membawakan fiqih, tapi fiqih itu adalah:
✅ Mengenali Fiqih Dengan Baik
✅ Cerdas terhadapnya
✅ Faham dengan makna-maknanya
📚 Abu Bakar Al Malikiy, Riyadhun Nufus, 2/69
📓📕📗📘📙📔📒📓📗📕
✍ Farid Nu’man Hasan