▫️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▫️
Dalam salah satu wirid sunnah yang di baca pagi hari, Rasulullah ﷺ mengajarkan:
أصبحنا على فطرة الإسلام، وعلى كلمة الإخلاص، وعلى دين نبينا محمد صلى الله عليه وسلم، وعلى ملة أبينا إبراهيم حنيفا مسلما، وما كان من المشركين
“Kita berpagi hari ini di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhlas (tauhid), di atas agama nabi kami Muhammad ﷺ, dan di atas ajaran ayah kami Nabi Ibrahim yang Hanif dan Muslim, dan dia bukan termasuk golongan musyrikin.”
(HR. Ahmad no. 15360)
Syaikh Syu’aib al Arnauth mengatakan: Sanadnya shahih. Lalu Beliau mengutip penjelasan Imam Abul Hasan As Sindi Rahimahullah:
– Ashbahna artinya kita memasuki pagi hari
– Fithrah artinya jalan yang telah Allah tetapkan buat kita yaitu Islam. Kata Islam pada kalimat “Fithratul Islam” adalah idhafah bayaniyah (tambahan penjelasan).
– Kalimatul Ikhlash artinya kalimat tauhid
– ‘ala millati abina, artinya di atas agamanya.
– Hanifa artinya menjauh dari kebatilan
(Lihat Ta’liq Musnad Ahmad, 24/77)
Agama ayah kami yaitu agama nabi Ibrahim, karena Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam adalah abul anbiya (bapaknya para nabi).
Cara mensyukuri keislaman kita adalah dengan merawatnya agar istiqamah, mempelajarinya, dan memperjuangkannya, minimal janganlah mati kecuali tetap sebagai muslim.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
(QS. Ali ‘Imran, Ayat 102)
Wallahu a’lam
📙📘📕📒📔📓📗
✍ Farid Nu’man Hasan