Waktu Menunaikan Zakat Fitrah (Fitri) Menurut Empat Madzhab

💢💢💢💢💢💢💢💢

Berikut ini penjelasan Syaikh Abdurrahman al Juzairi Rahimahullah:

1⃣. Madzhab Hanafi, membolehkan mengawali bayar zakat fitrah, bahkan di waktu kapan pun.

ووقت وجوبها من طلوع فجر عيد الفطر، ويصح أداؤها مقدماً ومؤخراً، لأن وقت أدائها العمر فلو أخرجها في أي وقت شاء كان مؤدياً لا قاضيا، كما في سائر الواجبات الموسعة، إلا أنها تستحب قبل الخروج إلى المصلى، لقوله صلى الله عليه وسلم: “أغنوهم عن السؤال في هذا اليوم”

Waktu wajib mengeluarkan zakat fitri (fitrah) adalah sejak terbitnya fajar hari ‘Idul Firi, dan SAH membayarkannya diawal dan diakhir waktu, karena waktu menunaikannya itu ada jangka waktunya, seandainya dikeluarkan di waktu kapan pun sesuai kehendaknya maka dia telah menunaikannya pada waktunya bukan qadha, sebagaimana ibadah-ibadah lain yang waktunya lapang. Hanya saja memang disukai (sunnah) dikeluarkan sebelum keluar menuju lapangan (shalat Id), berdasarkan hadits: “Penuhilah kebutuhan mereka, jangan sampai mengemis di hari ini (Hari raya).”

2️⃣ Malikiyah, tidak sah zakat fitrah dikeluarkan lebih dari dua hari sebelum hari raya

يندب إخراجها بعد فجر يوم العيد، وقبل الذهاب لصلاة العيد، ويجوز إخراجها قبل يوم العيد بيوم أو يومين، ولا يجوز أكثر من يومين على المعتمد

Dianjurkan mengeluarkannya setelah subuh di hari Id, sebelum pergi shalat Id, dibolehkan mengeluarkannya sebelum hari raya baik sehari atau dua hari, dan tidak boleh lebih dari dua hari menurut pendapat yang resmi (dalam madzhab Malik).

3️⃣ Madzhab Syafi’i, membolehkan membayarnya di awal Ramadhan

ووقت وجوبها آخر جزء من رمضان، وأول جزء من شوال، ويسن إخراجها أول يوم من أيام عيد الفطر بعد صلاة الفجر، وقيل صلاة العيد، ويكره إخراجها بعد صلاة العيد إلى الغروب إلا لعذر، كانتظار فقير قريب، ونحوه، ويحرم إخراجها بعد غروب اليوم الأول إلا لعذر
ووقت وجوبها آخر جزء من رمضان، وأول جزء من شوال، ويسن إخراجها أول يوم من أيام عيد الفطر بعد صلاة الفجر، وقيل صلاة العيد، ويكره إخراجها بعد صلاة العيد إلى الغروب إلا لعذر، كانتظار فقير قريب، ونحوه، ويحرم إخراجها بعد غروب اليوم الأول إلا لعذ ركغياب المستحقين لها وليس من العذر في هذه الحالة انتظار نحو قريب، ويجوز إخراجهما من أول شهر رمضان في أول يوم شاء

Waktu wajibnya adalah bagian dari Ramadhan dan awal dari Syawwal. Disunnahkan mengeluarkannya di hari awal Id setelah shalat subuh -ada yang mengatakan shalat Id-, dan dimakruhkan mengeluarkannya setelah shalat id sampai terbenam matahari kecuali karena udzur seperti menunggu adanya orang faqir, dan semisalnya, dan diharamkan mengeluarkannya setelah tenggelamnya matahari hari pertama (Syawwal), kecuali ada udzur seperti ketiadaan mustahiq, dan bukan termasuk udzur menunggu mustahiq yang jaraknya dekat, dan boleh mengeluarkannya sejak awal bulan Ramadhan di hari apa pun dia mau.

4️⃣ Madzhab Hambali, mengatakan tidak boleh mengawali zayar zakat fitrah lebih dari dua hari sebelum hari Id

والأفضل إخراجها في يوم العيد قبل الصلاة، ويكره إخراجها بعدها، ويحرم تأخيرها عن يوم العيد إذا كان قادراً على الإخراج فيه، ويجب قضاؤها، وتجزئ قبل العيد بيومين؛ ولا تجزئ قبلهما

Lebih utama mengeluarkan zakat fitrah itu di hari raya sebelum shalat Id, dimakruhkan mengeluarkannya setelah shalat Id, dan diharamkan mengeluarkannya di akhir hari Id, jika dia mampu mengeluarkannya di hari itu, maka dia wajib qadha. Sah dilakukan dua hari sebelum Id, dan tidak sah dikeluarkan sebelum dua hari dari hari raya.

📚 Al Fiqhu ‘alal Madzaahib al Arba’ ah, 1/569-570

Kesimpulan:

– Empat madzhab sepakat, bahwa setelah subuh sampai menjelang shalat Id adalah waktu paling utama.

– Mereka sepakat sehari atau dua hari sebelum shalat Id adalah sah, sebagian mengatakan boleh, sebagian mangatakan sunnah.

– Mereka tidak sepakat tentang lebih dari dua hari sebelum hari Id, termasuk di awal Ramadhan, ada yang mengatakan tidak sah (Maliki dan Hambali), dan ada yang mengatakan sah (Hanafi dan Syafi’i).

✅ Jika kita mengeluarkannya di waktu-waktu yang disepakati empat madzhab maka itu lebih utama dan hati-hati. Tapi, jika kondisinya tidak memungkinkan, atau sulit dan sempit, maka tidak mengapa membayarkannya sesuai madzhab yang berlaku di negerinya.

Imam Abu Bakar Al Khathib Al Baghdadi berkata:

عن أبي عبيدة
قَالَ: قَالَ عَلِيّ: اقضوا ما كنتم تقضون فإني أكره الاختلاف حتى يكون للناس جماعة، أو أموت كما مات أصحابي

Dari Abu Ubaidah, dia berkata: Berkata Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu:

Putuskanlah (hukum) dengan keputusan yang biasa kalian putuskan (di negeri kalian). Sungguh, saya tidak suka dengan perselisihan sampai saya mendapati manusia memiliki jamaahnya sendiri-sendiri, atau saya mati sebagaimana matinya para sahabatku.

(Tarikh Baghdad, 8/42)

Demikian. Wallahu a’lam

Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa’ ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam

🌿🌸🍀🌳🌻🌷🍃

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top