Tidur Setelah Shalat Maghrib

💢💢💢💢💢💢💢💢

Abu Barzah Radhiallahu ‘Anhu:

َ وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

Beliau (Rasulullah) memakruhkan tidur sebelumnya (Isya) dan berbincang-bincang setelahnya.

(HR. Abu Daud no. 398, shahih)

Jika hadits ini dipahami secara “apa adanya” ada dua hal yg dimakruhkan:

1. Makruh tidur setelah maghrib sebelum Isya

2. Makruh berbincang-bincang setelah Isya

Lalu, bgaimana penjelasan ulama?

📌 Imam At Tirmidzi menjelaskan:

Mayoritas ulama memakruhkan tidur sebelum Isya, sebagian mereka memberikan keringanan untuk di bulan Ramadhan secara khusus.

(‘Aunul Ma’bud, jilid. 1, hal. 447. Kairo. Dar Ibnu Al Jauzi. 2016)

📌 Menurut Imam An Nawawi, Makruhnya disebabkan khawatir kebablasan shalat isya. Tapi TIDAK MAKRUH jika tidak khawatir kebablasan shalat Isyanya. (Ibid, jilid. 1, hal. 448)

Hal serupa dikatakan Imam Ibnu Daqiq Al ‘Id, bahwa makruhnya itu karena khawatir lupa atau tertundanya Isya sampai habis waktunya.

(Imam As Safarini, Kasyful Litsaam Syarh ‘Umdah Al Ahkam, jilid. 2, hal. 11)

📌 Ada pun makruhnya berbincang-bincang setelah Isya, menurut Imam Abu Thayyib Syamsul ‘Azhim Abadi adalah perbincangan duniawi yang melupakannya dari urusan akhirat dan ibadah, qiyamullail, bahkan bablas subuh. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan kemakruhan ini tidak berlaku untuk perbincangan dalam perkara yang diperintahkan agama.

(‘Aunul Ma’bud, jilid. 1, hal. 448. Kairo. Dar Ibnu Al Jauzi. 2016)

📌 Di sisi lain, disunnahkan mengakhirkan shalat Isya sampai menjelang tengah malam. Sebagaimana hadits-hadits shahih lainnya.

📌 Ini berarti jika ingin mengakhirkan shalat Isya sebaiknya tidak tidur dulu agar tidak bablas. Kalau pun tidur dulu, mesti bisa memastikan bangun untuk shalat Isya dan jangan sampai lewat waktunya.

Demikian. Wallahu A’lam

🌿🌻🍃🍀🌷🌸🌳

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top