💢💢💢💢💢💢💢💢
Beberapa hari ini banyak manusia bertanya, bolehkah puasa Arafah di hari Jumat sementara shalat idnya hari Ahad?
Bagi yg meyakini puasa Arafah hari Jumat (9 Zulhijjah) berarti hari Ahad baginya adalah 11 Zulhijjah. Idealnya dia shalat id di hari Sabtu, sebab menurut keyakinannya itulah hari Idul Adha dan hari dilaksanakan shalat Id.
Lalu, karena tidak semua daerah yang melaksanakan shalat Id di hari Sabtu, maka apakah boleh di hari Ahad saja dan itu adalah hari Tasyriq?
Jawabannya adalah boleh, tertulis dalam Al Mausu’ah sebagai berikut:
صَلاَةُ عِيدِ الأْضْحَى تَكُونُ فِي الْيَوْمِ الأْوَّل مِنْ أَيَّامِ النَّحْرِ، فَإِذَا تُرِكَتْ فِي الْيَوْمِ الأْوَّل، فَإِنَّهُ يَجُوزُ أَنْ تُصَلَّى فِي الْيَوْمِ الأْوَّل وَالثَّانِي مِنْ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ، وَهُمَا الثَّانِي وَالثَّالِثُ مِنْ أَيَّامِ النَّحْرِ، وَسَوَاءٌ أَتُرِكَتْ بِعُذْرٍ أَمْ بِغَيْرِ عُذْرٍ، إِلاَّ أَنَّهَا إِذَا تُرِكَتْ بِغَيْرِ عُذْرٍ فَإِنَّ ذَلِكَ مَكْرُوهٌ، وَتَلْحَقُهُمُ الإْسَاءَةُ، وَتَكُونُ أَدَاءً فِي هَذِهِ الأْيَّامِ، وَإِنَّمَا جَازَ الأْدَاءُ فِي هَذِهِ الأْيَّامِ اسْتِدْلاَلاً بِالأْضْحِيَّةِ، فَإِنَّهَا جَائِزَةٌ فِي الْيَوْمِ الثَّانِي وَالثَّالِثِ، فَكَذَا صَلاَةُ الْعِيدِ
Shalat Idul Adha adanya di hari pertama (10 Zulhijjah) di hari-hari nahr (penyembelihan), jika tidak dikerjakan di hari pertama penyembelihan, maka boleh shalat di hari pertama dan hari kedua hari-hari tasyriq yaitu hari kedua dan ketiga hari-hari penyembelihan.
Hal itu sama saja baik ditinggalkannya karena ada uzur atau tidak, hanya saja jika ditinggalkan tanpa adanya uzur maka hal itu makruh, mereka mendapatkan keburukan, dan hal itu dihitung sebagai ibadah adaa’an (pada waktunya, bukan qadha) di hari-hari ini. Dibolehkannya menunaikan shalat id di hari-hari ini (tasyriq) didasari aktivitas berqurban, qurban itu boleh di hari kedua, ketiga, maka shalat idnya juga demikian. (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 7/323)
Demikian. Wallahu A’lam
🌷🌸🍀🍁🍃🌴🌻
✍️ Farid Nu’man Hasan