Menunda Shaum Syawwal Karena Masih Keliling Mengunjungi Saudara

Bismillahirrahmanirrahim…

Hal itu tidak mengapa, shaum Syawwal adalah sunnah, sama sekali tidak masalah menundanya bahkan meninggalkannya. Adalah kemuliaan dan mendapatkan pahala bagi yang melakukannya namun tidak berdosa bagi yang meninggalkannya.

Di sisi lain, berkunjung ke rumah saudara, famili, kerabat, handai taulan, dan menikmati hidangan yang mereka sediakan juga sebuah kebaikan, apalagi tuan rumah sudah repot-repot masak untuk tamunya. Menghormati tuan rumah atas kebaikan yang mereka lakukan tentunya juga ibadah.

Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu bercerita:

صَنَعْتُ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا فَأَتَانِي هُوَ وَأَصْحَابُهُ فَلَمَّا وُضِعَ الطَّعَامُ , قَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: إِنِّي صَائِمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” دَعَاكُمْ أَخُوكُمْ وَتَكَلَّفَ لَكُمْ ” ثُمَّ قَالَ لَهُ: ” أَفْطِرْ وَصُمْ مَكَانَهُ يَوْمًا إِنْ شِئْتَ “

  Aku membuat makanan untuk Rasulullah ﷺ, Beliau dan sahabat-sahabatnya mengunjungiku, ketika makanan sudah dihidangkan ada seorang yang berkata:

“Saya sedang puasa.”

Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Saudaramu sudah mengundang kamu dan sudah repot-repot untukmu.”

Lalu Beliau bersabda: “Berbukalah, dan puasalah satu hari di hari lain kalau kamu mau.”

(HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8362, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Awsath, No. 3240. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: isnadnya hasan. Lihat Fathul Bari, 4/210)

Bahkan bagi yang sudah terlanjur sedang puasa sunah pun boleh membatalkannya, dan diganti di hari lain.

Dari Ummu Hani Radhiallahu ‘Anha, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

الصائم المتطوع أمير نفسه إن شاء صام وإن شاء أفطر

Seorang yang sedang shaum sunnah adalah raja bagi dirinya sendiri, jika dia mau maka dia teruskan puasanya, jika dia mau silahkan dia batalkan. (HR. Ahmad No. 26893, Al Hakim No. 1599, 1600, katanya: shahih. Disepakati oleh Adz Dzahabi keshahihannya)

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:

وقد ذهب أكثر أهل العلم إلى جواز الفطر، لمن صام متطوعا، واسحبوا له قضاء ذلك اليوم، استدلالا بهذه الاحاديث الصحيحة الصريحة.

Mayoritas ulama berpendapat bolehnya membatalkan puasa bagi yang sedang shaum sunnah, dan mereka dianjurkan mengqadha puasa hari tersebut, berdasarkan hadits-hadits ini yang begitu jelas. (Fiqhus Sunnah, 1/455)

Demikian. Wallahu A’lam

Wa Shalallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam

☘

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top