Membagi Satu Surat Dalam Dua Rakaat

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Dari Abdullah bin Saib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat subuh membaca surat Al Mu’minun, saat membaca ayat: ata ‘ala dzikri ‘Isa, Beliau batuk lalu ruku’. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah No. 820, dengan sanad yang shahih, juga oleh Imam Abdurrazzaq dalam Al Mushannafnya.

Tentang hadits ini, dikomentari oleh Imam Badruddin Al ‘Aini Rahimahullah:

ذكر ما يستفاد منه فيه استحباب القراءة الطويلة في صلاة الصبح ولكن على قدر حال الجماعة وفيه جواز قطع القراءة وهذا لا خلاف فيه ولا كراهة إن كان القطع لعذر وإن لم يكن لعذر فلا كراهة أيضا عند الجمهور وعن مالك في المشهور كراهته وفيه جواز القراءة ببعض السور وفي ( شرح الهداية ) إن قرأ بعض سورة في ركعة وبعضها في الثانية الصحيح أنه لا يكره

faidah dari hadits ini adalah dianjurkannya membaca surat panjang pada shalat subuh tetapi disesuaikan kemampuan jamaah. Pada hadits ini menunjukkan bolehnya memotong bacaan, dan ini tidak ada perbedaan pendapat. Tidak makruh jika memotongnya karena uzur, dan jika ada uzur juga tidak makruh menurut MAYORITAS ulama. Dari Imam Malik, yang masyhur darinya adalah makruh. Pada hadits ini juga menunjukkan bolehnya membaca sebagian surat. Dalam Syarh Al Hidayah disebutkan jika membaca sebagian surat dalam satu rakaat, dan sebagian lain dibaca di rakaat kedua, maka itu sah dan tidak makruh.

(Imam Al ‘Aini, Umdatul Qari, 9/207)

Membaca satu surat dalam dua rakaat, atau dalam dua rakaat membaca ayat-ayat dari surat yang sama, adalah boleh.

‘Urwah Radhiallahu’ Anhu berkata:

أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ
صَلَّى الصُّبْحَ فَقَرَأَ فِيهَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ كِلْتَيْهِمَا

Bahwa Abu Bakar As Shidiq shalat subuh. Dia membaca surat Al Baqarah dalam dua rakaat tersebut.

(Imam Malik, Al Muwaththa, no. 186)

Sebagian ulama, seperti Imam Malik Rahimahullah, memakruhkannya. Padahal ini ada dalam kitab Al Muwaththa’-nya. Baginya apa yang dilakukan Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu posisinya sebagai pendapat sahabat nabi saja, dan belum sampai kepadanya bahwa Rasulullah ﷺ juga melalukannya.

Hal ini ditanggapi Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah dalam Al Istidzkar:

وقد روي عن مالك أنه كره أن يقسم المصلي سورة بين ركعتين في الفريضة، وذلك لانه لم يبلغه أن النبي صلى الله عليه وسلم فعله، بل بلغه أن فعل رسول الله صلى الله عليه وسلم و أكثر الصحابة كان قراءة فاتحة الكتاب و سورة في كل ركعة. و ربما جمع بعضهم السورتين مع فاتحة الكتاب في ركعة

Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa Beliau memakruhkan seorang yang shalat membagi sebuah surat dalam rakaat pada shalat wajib. Hal ini karena belum sampai kepadanya bahwa Rasulullah ﷺ melakukannya, tetapi yang sampai kepadanya adalah Rasulullah ﷺ dan kebanyakan para sahabat membaca Al Fatihah dan satu surat pada tiap rakaat. Barangkali juga menggabungkan dua surat bersama Al Fatihah dalam satu rakaat.

(Syuruh Al Muwaththa, 4/263)

Demikian. Wallahu A’lam

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top