Hukum Mengumumkan Barang Hilang di Masjid dan Solusinya

💦💥💦💥💦💥

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ سَمِعَ رَجُلًا يَنْشُدُ ضَالَّةً فِي الْمَسْجِدِ فَلْيَقُلْ لَا رَدَّهَا اللَّهُ عَلَيْكَ فَإِنَّ الْمَسَاجِدَ لَمْ تُبْنَ لِهَذَا

Barang siapa yang mendengar seseorang mengumumkan barang hilang di masjid maka hendaknya dikatakan: “Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu.” Karena masjid dibangun bukan untuk itu. (HR. Muslim No. 568, Ahmad No. 8572, Abu Daud No. 473, Ibnu Majah No. 767, Ibnu Khuzaimah No. 1302, Ibnu Hibban No. 1651, Abu ‘Uwanah No. 1212)

Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr Hafizhahullah menjelaskan:

إنشاد الضالة في المسجد هي: أن ينادي إنسان فيقول: من وجد لي كذا، أو ضاع مني كذا وكذا؟ هذا هو المقصود بإنشاد الضالة، قالوا: هي في الأصل تُطلق على الإبل، لكن المقصود بها هنا ما هو أعم من ذلك، سواء كانت من بهيمة الأنعام أو غيرها فليس للإنسان أن ينشد شيئاً ضائعاً له في المسجد مطلقاً؛ لأن المساجد ما بُنيت للكلام في أمور الدنيا، وإنما بُنيت لذكر الله عز وجل. قوله: [ (من سمع رجلاً ينشد ضالة في المسجد فليقل: لا أداها الله إليك) ]. أي: يعامل بنقيض قصده، فكما حرص على الدنيا يدعى بألا يحصل له مقصوده من الدنيا؛ لأنه فَعَل ذلك في مكان لا يسوغ له أن يفعله فيه. فهذا فيه دليل على منع ذلك في المسجد؛ لأنه لا يسوغ، ويدل أيضاً على أن الاشتغال بأمور الدنيا عموماً حكمه كذلك؛ لأن قوله: (فإن المساجد لم تُبْنَ لهذا) يشمل ما يتعلق بالضالة وغير الضالة من أمور الدنيا، حيث أن المساجد بُنيت لذكر الله، ولتعلم العلم، ولقراءة القرآن، وللصلاة وعبادة الله عز وجل

Mencari barang yang hilang di masjid artinya dia memanggil manusia dengan mengatakan: “Siapa yang menemukan punya saya begini begitu? Atau telah hilang milik saya begini begitu?” Inilah maksud mencari barang yang hilang. Mereka (para ulama) mengatakan: pada dasarnya ini diawali pencarian terhadap unta, namun maksud di sini lebih umum dari itu. Sama saja, apakah itu hewan ternak atau selainnya, maka janganlah manusia mengumumkan barang hilang di masjid secara mutlak. Sebab masjid tidaklah dibangun untuk membicarakan urusan dunia, dia didirikan untuk berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Sabdanya: (Barang siapa yang mendengar seseorang mengumumkan barang hilang di masjid maka hendaknya dikatakan: “Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu.”) yaitu sikapilah dengan hal yang berlawanan dengan maksudnya. Maka, ini sebagaimana orang yang berkeinginan kuat terhadap urusan dunia lalu diarahkan kepada yang bukan pada maksud dunianya itu, karena dia melakukan hal itu di tempat yang tidak sepantasnya dia lakukan. Maka, ini merupakan dalil larangan melakukan hal tersebut di masjid, karena hal itu tidak layak. Ini juga dalil bahwa hukum menyibukkan diri dengan perkara dunia di masjid juga demikian. Sabdanya (karena masjid dibangun bukan untuk itu) memuat hal-hal yang terkait dengan barang hilang dan selain barang hilang yang merupakan termasuk urusan dunia, di mana masjid dibangun untuk berdzikir kepada Allah, mempelajari ilmu, membaca Al Quran, shalat, dan beribadah kepada Allah. (Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr, Syarh Sunan Abi Daud, 3/269)

Solusinya: tempelkan pengumuman di mading, sampai satu tahun, jika tidak ada yang mengakui, maka silahkan sedekahkan dengan niat utk pemiliknya.

Wallahu A’lam

🌺🌴🌻🍃☘🌷🌸🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top