Empat Status dan Kedudukan Non Muslim (Orang Kafir) di Negeri Islam

🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Dalam hubungan dengan kaum muslimin, orang kafir ada 4 macam:

1⃣ Kafir Dzimmi

Penjelasan dr para fuqaha:

أهل الذمة هم الكفار الذين أقروا في دار الإسلام على كفرهم بالتزام الجزية ونفوذ أحكام الإسلام فيهم

Kafir Dzimmi adalah orang-orang kafir yang menegaskan kekafirannya di negeri Islam, dengan kewajiban membayar jizyah dan diterapkan hukum-hukum Islam pada mereka.

(Jawaahir Al Iklil, 1/105. Al Kasysyaaf Al Qinaa’, 1/704)

2⃣ Kafir mu’ahad

هُمُ الَّذِينَ صَالَحَهُمْ إِمَامُ الْمُسْلِمِينَ عَلَى إِنْهَاءِ الْحَرْبِ مُدَّةً مَعْلُومَةً لِمَصْلَحَةٍ يَرَاهَا ، وَالْمُعَاهَدُ : مِنَ الْعَهْدِ : وَهُوَ الصُّلْحُ الْمُؤَقَّتُ

Mereka adalah yang mau berdamai dengan imam kaum muslimin untuk mengakhiri perang selama waktu tertentu yang diketahui melihat adanya maslahat hal itu. Al Mu’ahad diambil dari Al ‘Ahdu, yaitu damai sementara.

(Fathul Qadir, 4/293. Al Fatawa Al Hindiyah, 1/181, Syarhul Kabir, 2/190, Mughni Al Muhtaj, 4/260, Nihayah Al Muhtaj, 7/235)

Istilah lainnya Al Hudnah, atau gencatan senjata.

3⃣ Kafir Musta’man

الْمُسْتَأْمَنُ فِي الأَْصْل : الطَّالِبُ لِلأَْمَانِ ، وَهُوَ الْكَافِرُ يَدْخُل دَارَ الإِْسْلاَمِ بِأَمَانٍ ، أَوِ الْمُسْلِمُ إِذَا دَخَل دَارَ الْكُفَّارِ بِأَمَانٍ

Berasal dari makna “orang yang meminta keamanan” yaitu org yang masuk ke negeri Islam dengan aman, atau seorang muslim masuk ke negeri bukan Islam dengan aman.

(Durar Al Hukam, 1/262. Ad Durul Mukhtar, 3/247. Hasyiah Abi Sa’id, 3/440)

Istilah saat ini mirip dengan non muslim yang minta suaka politik di negeri muslim atau sebaliknya.

4⃣ Kafir Harbi

أَهْل الْحَرْبِ أَوِ الْحَرْبِيُّونَ : هُمْ غَيْرُ الْمُسْلِمِينَ الَّذِينَ لَمْ يَدْخُلُوا فِي عَقْدِ الذِّمَّةِ ، وَلاَ يَتَمَتَّعُونَ بِأَمَانِ الْمُسْلِمِينَ وَلاَ عَهْدِهِمْ

Ahlul Harbi atay harbiyun, mereka adalah non muslim yang tidak masuk dalam perjanjian jaminan, juga tidak merasakan perjanjian keamanan dan perdamaian dengan kaum muslimin.

(Fathul Qadir, 4/278. Mawahib Al Jalil, 3/346-350, Asy Syarhush Shaghir, 2/267, Nihatul Muhtaj, 7/191, Mughnil Muhtaj, 4/209)

Semuanya tidak diboleh diganggu dan diperangi kecuali Kafir Harbi. Lalu, Kapankah mereka menjadi kafir harbi semua?

يصبح الذمي والمعاهد والمستأمن في حكم الحربي باللحاق باختياره بدار الحرب مقيما فيها ، أو إذا نقض عهد ذمته فيحل دمه وماله

Kafir dzimmi, mu’ahad (kafir yang terikat perjanjian), dan musta’man (minta suaka kemanan), akan dihukumi menjadi kafir harbi jika mereka memilih untuk tinggal di negeri kafir harbi, atau jika perjanjian jaminan kepada mereka sudah batal, maka halal darah dan hartanya.

(Ad Durul Mukhtar, 3/275, Syarhus Shaghir, 2/316, Mughni Muhtaj, 4/258-262)

Demikian. Wallahu a’lam

🇮🇩 Untuk konteks Indonesia, non muslim di negeri kita masuk kategori apa?

🍃🌸🌾🌻🌴🌺☘🌷

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top