Mengenal Riba Untuk Dijauhi

💦💥💦💥💦💥

‘Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu berkata:

من اتجر قبل أن يتفقه ارتطم في الربا ثم ارتطم ثم ارتطم

Barang siapa yang berdagang namun belum memahami ilmunya, maka dia akan terjerumus kepada riba, terjerumus dan terjerumus. (Imam Muhammad Khathib Asy Syarbini, Mughni Muhtaj, 2/22)

1. Definisi     

A. Secara Bahasa:

Riba diambil dari kata rabaa – ربا, tertulis dalam kitab Lisanul ‘Arab:

( ربا ) رَبا الشيءُ يَرْبُو رُبُوّاً ورِباءً زاد ونما وأَرْبَيْته نَمَّيته

(Rabaa) rabasy syai’u yarbuu rubuwan wa ribaa-an, artinya bertambah dan tumbuh. Wa arbaytuhu wa nammaytuhu – aku menumbuhkan dan mengembangkan. (Syaikh Ibnu Manzhur, Lisanul ‘Arab, 3/1572. Darul Ma’arif)

Allah  ﷻ  berfirman:

ويُرْبي الصدَقات

Dan Dia (Allah) menyuburkan sedekah … (QS. Al Baqarah: 276)

B. Secara Syariat:

Dalam kitab Al Qamus Al Fiqhi disebutkan:

اسم لمقابلة عوض بعوض مخصوص غير معلوم التماثل في معيار الشرع حالة العقد، أو تأخر في البدلين، أو أحدهما

Sebuah nama dari akad pertukaran barang yang khusus (spesisfik) dengan tidak diketahui (bahwa barang yang ditukar) itu sama dalam timbangan syari’at,  yang dilakukan saat akad atau dengan cara  mengakhirkan dua barang yang ditukarkan atau salah satunya. (Syaikh Sa’diy Abu Jaib, Al Qamus Al Fiqhiy, Hal. 143.  Cet.2, 1408-1988M. Damaskus. Siria)

Ada juga yang mengatakan:

الزيادة في أشياء مخصوصة

Tambahan pada hal-hal tertentu. (Ibid)

Syaikh Ali Ash Shabuni mengatakan:

زيادة على أصل المال يأخذها الدائن من المدين

Tambahan atas harta pokok yang diambil oleh pemberi hutang kepada yang berhutang. (Shafwatut Tafasir, 1/143)

2. Hukumnya

Hukumnya haram berdasarkan Al Quran, As Sunnah, dan Ijma’.

A. Dalam Al Quran:

Allah ﷻ berfirman:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

Dan Allah telah halalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al Baqarah: 275)

Ayat lainnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Al Baqarah: 278)

Ayat lainnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba…” (QS. Ali ‘Imran: 130)

B. Dalam As sunnah

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا هُنَّ قَالَ  … وَأَكْلُ الرِّبَا

“Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang membinasakan.” Mereka bertanya: “Apa saja itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: (Salah satunya) .. memakan riba .. (HR. Al Bukhari No. 2766, Muslim No. 89)

Dari Jabir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم آكل الربا وموكله وكاتبه وشاهديه وقال هم سواء

Rasulullah ﷺ melaknat pemakan riba, yang memberinya, pencatatnya, dan yang menjadi saksinya. Beliau berkata: semua sama. (HR. Muslim No. 1598)

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

هذا تصريح بتحريم كتابة المبايعة بين المترابيين والشهادة عليهما وفيه تحريم الاعانة على الباطل والله أعلم

Ini merupakan penjelasan keharaman penulisan transaksi antara para pelaku riba, juga menjadi saksinya, dan dalam hadits ini terdapat pengharaman pertolongan terhadap kebatilan. Wallahu A’lam. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 11/26)

3. Kecaman Terhadap Riba dan Pelakunya

A. Seperti Orang kerasukan syetan

Allah ﷻ berfirman:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ

Orang-orang yang makan (mengambil) riba  tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila (QS. Al Baqarah : 275)

Kondisi yang digambarkan dalam ayat ini, menurut para mufassir seperti Abdullah bin Mas’ud, Muqatil bin Hayyan, dan lainnya, adalah di hari kiamat nanti. (Ima Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 1/708)

Abdullah bin ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan:

آكل الربا يبعث يوم القيامة مجنونا يُخْنَق

Para pemakan riba dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan gila dan tercekik. (Ibid)

 

 B. Neraka Tempatnya Bagi Yang Terus-Menerus Mengambil Riba

Allah ﷻ berfirman:

وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah: 275)

C. Allah dan Rasulullah Proklamirkan Perang Kepada Pelaku Riba

Allah ﷻ berfirman:

فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ

 Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS. Al Baqarah: 279)

Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma berkata:

يقال يوم القيامة لآكل الربا: خذ سلاحك للحرب

Dikatakan kepada pemakan riba pada hari kiamat nanti: “Ambil senjatamu untuk berperang.” (Ibid)

Ar Rabi’ bin Anas berkata:

أوعد الآكلَ الرّبا بالقتل

Allah telah menjanjikan pemakan riba dengan peperangan. (Tafsir Ath Thabari, 6/26)

D. Dosanya Melebihi 36 kali zina

Dari Abdullah bin Hanzhalah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ ، أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلاَثِينَ زَنْيَةً

Satu Dirham yang dimakan seseorang dan dia tahu itu adalah riba, itu lebih besar dosanya dibanding 36 kali zina. (HR. Ahmad No. 21957. Para ulama berbeda tentang keshahihan hadits ini. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: dhaif, yang benar adalah ini ucapan Ka’ab Al Ahbar, bukan ucapan Nabi . Selengkapnya lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 21956. Sementara Syaikh Al Albani menshahihkannya dalam beberapa kitabnya. Lihat Ghayatul Maram No. 172, Shahih At Targhib wat Tarhib No. 1855, Misykah Al Mashabih No. 2825)

E. Dosa minimal seperti menikahi/menzinai ibunya sendiri

Dari Abdullah bin Mas’d Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

الرِّبَا ثَلَاثَةٌ وَسَبْعُونَ بَابًا أَيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ، وَإِنَّ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ

Riba adalah salah satu 73 pintu dosa, dan paling ringan adalah seperti menzinai ibunya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah seorang muslim yang menciderai kehormatan saudaranya.  (HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 5131. Imam Al Baihaqi berkata: isnadnya shahih. Syaikh Al Albani menshahihkan. (Lihat Shahihul Jami’ No. 3539). Al Hakim berkata: shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Lihat Al Mustadrak No. 2259)

F. Riba Penyebab Turunnya Adzab

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

 إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ حَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ كِتَابَ اللهِ

Jika zina dan riba sudah muncul di sebuah negeri maka mereka telah menghalalkan azab Allah ﷻ  (HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 5416. Al Hakim, Al Mustadrak No. 2261, kata Al Hakim: shahihul isnad. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahihul Jami’ No. 679).    

 

Wallahu A’lam

🌻🍃🌴☘🌷🌸🌾🌺

Farid Nu’man Hasan

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top