Berjihad Membela Palestina Haruskah Minta Izin Ke Pemimpin Negeri Masing-masing Dahulu?

Host:

“Tentang jihad, apakah benar jihad harus bersama pemimpin sebuah negeri atau harus izin mereka dulu. Jika tidak, maka itu jihad tidak syar’i.”

Jawaban Al ‘Allamah Syaikh Muhammad Hasan Walad Ad Didu:

“Aku tidak tahu apa yang mereka katakan, dari mana ucapan ini. Ini tidak ada dalam Al Quran, Sunnah, Ijma’ dan tidak pula ada dalam fiqihnya mazhab-mazhab.

Rasulullah ﷺ diperintahkan Allah Ta’ala untuk berjihad maka Beliau pun berjihad. Beliau memerintahkan kita berjihad dan menjelaskan bahwa jihad senantiasa ada sampai hari kiamat baik baik bersama orang yang Soleh dan orang jahat, perintah ini tidak gugur walau bersama orang jahat.

Ada pun yang dimaksud dengan amir (pemimpin) adalah pemimpin pada setiap pasukan perlawanan. Mereka yang melakukan perlawanan dan penjagaan memiliki pemimpin, bersama pemimpin inilah mereka melakukan perlawanan. Semua gerakan perlawanan ada pemimpinnya, kepada merekalah wajib mentaatinya dan berjihad di bawah benderanya.

Host: “Tetapi, siapa para pemimpin (auliya’ul umuur) di sini?”

Syaikh: “Pemimpin di sini adalah semua pemimpin kelompok perlawanan tersebut sampai-sampai jika ada tiga orang mrka wajib mentaati perintah pemimpinnya”

Host: “Jadi maksudnya bukan para pemimpin negara sekarang?”

Syaikh: “Tidak.”

Host: “Ok”

✍ Farid Nu’man Hasan

2 Replies to “Berjihad Membela Palestina Haruskah Minta Izin Ke Pemimpin Negeri Masing-masing Dahulu?”

  1. +62 812-9252-xxxx says:

    Berarti klo mengikuti fatwa beliau tidak perlu izin pemimpin negeri seperti presiden dll nya untk jihad ke Palestina ya ust ??

    1. Farid Nu'man Hasan says:

      Ya, tapi tetap harus bergabung dgn komunitas para mujahidin, berangkat secara berkelompok atau bersama-sama keseluruhan, yang di dalamnya ada qaidul mujahidin.

      Berdasarkan ayat:

      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا

      “Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok (tsubaatin), atau majulah bersama-sama!” (QS. An Nisa’ (4): 71)

      Berkata Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma tentang makna tsubaatin :

      Saraya mutafarriqin (pasukan yang berbeda-beda). Ini juga tafsir dari Mujahid, ‘Ikrimah, Qatadah, As Sudi, ‘Atha Al Khurasani, Adh Dhahak, Muqatil bin Hayyan, Al Khushaif Al Jazari. ( Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 2/357)

      Imam Al Qurthubi Rahimahullah mengatakan:

      والمعنى : انفروا جماعات متفرقات

      “Maknanya: majulah dengan jamaah (kelompok) yang berbeda-beda.”
      (Imam Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Quran, 5/274)

      Syukur-syukur jika bisa koordinasi dengan waliyul amr maka itu lebih kuat lagi posisinya.

      Wallahu A’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top