💢💢💢💢💢💢💢💢💢
📌 Tuduh Menuduh bukan hal yang baru dlm kehidupan manusia
📌 Tuduhan bisa bermula dari berita bohong (fitnah), salah paham, atau semata-mata kebencian
📌 Dulu, Aisyah Radhiallahu ‘Anha dituduh kaum munafiq berselingkuh dgn Shafwan bin Muaththal Radhiallahu’ Anhu. Sampai akhirnya Allah Ta’ala turunkan beberapa ayat dalam surat An Nuur utk mensucikan nama baiknya.
📌 Masa-masa selanjutnya juga demikian, tokoh-tokoh besar pun mengalami berbagai tuduhan
📌 Imam asy Syafi’i dituduh Rafidhah (syiah) oleh Imam Yahya bin Ma’in, yang membuat Imam Ahmad bin Hambal menegur keras Imam Ibnu Ma’in
📌 Imam Ahmad bin Hambal dianggap bukan ahli fiqih, dia hanya ahli hadits, seperti yang dikatakan Imam Ibnu Jarir ath Thabari. Itu membuat marah kaum Hambaliyah. Saat Ibnu Jarir wafat, mayitnya di kubur di rumahnya sendiri krn ditolak oleh masyarakat negerinya yang Hambaliyah.
📌 Imam Ibnu Taimiyah, dituduh sejarawan Ibnu Batutah, bahwa Ibnu Taimiyah telah menggambarkan Allah Ta’ala seperti dirinya saat menjelaskan Allah bersemayam di atas ‘Arsy, laksana dirinya duduk di kursi. Lalu, sebagian ulama membela Imam Ibnu Taimiyah bahwa itu “hoax” sebab Ibnu Batutah tidak sezaman dan tidak pernah berjumpa dengan Ibnu Taimiyah.
📌 Kaum Asy’ariyah dituduh sebagai ahli bid’ah, bukan Ahlus sunnah wal Jamaah. Bahkan menyamakan Asy’ariyah dengan Jahmiyah, kaum yg menolak sifat-sifat Allah.
📌 Kaum Atsariyah (belakangan disebut dgn Salafiyah), dituduh dengan kaum musyabbihah (menyerupakan Allah dengan makhluk), mujassimah (meyakini Allah memiliki jasad seperti makhluk). Sehingga dianggap tersesat dari jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
📌 Di masa modern….. Kaum pergerakan Islam dituduh sebagai Khawarij, pemberontak, aksi-aksi massa yang mereka lakukan dituding sebagai makar kepada Ulil Amri.
📌 Kaum salafi, dituding murji’ah, yg di antara cirinya adalah selalu membela dan menjilat penguasa walau dia zalim, dgn alasan yang penting masih shalat. Murji’ah adalah sekte paling bahaya dibanding Khawarij menurut sebagian salaf seperti Ibrahim an Nakha’i.
📌 Ada umat Islam yang menuduh wahabi kepada siapa pun yang tidak sepaham dengannya. Dengan membuat ciri-ciri atau standar “wahabi” a la mereka.
📌 Yang dituduh wahabi pun, menyerang balik bahwa penuduh itu adalah ahli bid’ah, asli warisan jawa (aswaja).
📌 Ada pula umat Islam yang merasa paling NKRI, paling menjaga NKRI, dan paling pancasilais, yang lainnya adalah perongrong, dan pro khilafah.
📌 Kebalikannya ada pula yang dituduh sudah kemasukan komunis, liberal, dan syiah….. Dan seterusnya.
📌 Tentu kita bertanya, “Kapan ini akan berakhir?”
📌 Apa yang terjadi, seolah sudah menjadi sunnatullah.. Sebab, akan selalu ada orang dengki dan musuh bagi manusia. Bukankah Allah dan RasulNya pun punya musuh? Maka jangan berharap hidup tanpa musuh.
📌 Maka, lakukanlah apa yang kita yakini sesuai kebenaran dan bimbingan Al Quran dan As Sunnah. Fokus mencari ridha Allah, bukan komentar manusia.
📌 Jika ada tuduhan, cukup sampaikan “buktikan tuduhanmu!” sebab itu kewajiban org yg menuduh, jika karena salah paham sampaikanlah klarifikasi dan penjelasan. Lalu tawakkal-lah.
📌 Sungguh kejayaan umat Islam, akan semakin mengalami jarak, sulit terwujud, dan tertatih-tatih, selama tidak ada kesadaran untuk jalan bersama dan menekan egoisme masing-masing.
Wallahu A’lam wa Ilaihil Musytaka
🌷🍀🌿🌸🌻🍃🌳🍁
✍ Farid Nu’man Hasan