Keutamaan Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu ‘Anhuma (Bag. 1)

💦💥💦💥💦💥

Riwayat pertama:

حدثنا الحسن بن بشر: حدثنا المعافى، عن عثمان بن الأسود، عن ابن أبي مليكة قال: أوتر معاوية بعد العشاء بركعة، وعنده مولى لابن عباس، فأتى ابن عباس، فقال: دعه فإنه صحب رسول الله صلى الله عليه وسلم.

Bercerita kepada kami Al Hasan bin Bisyr, bercerita kepada kami Al Ma’afi, dari Utsman bin Al Aswad, dari Ibnu Abi Malikah, dia berkata:

“Muawiyah melakukan shalat witir setelah isya dengan satu rakaat, dan di sisinya ada pelayan Ibnu Abbas, lalu dia (pelayan) mendatangi Ibnu Abbas, lalu Ibnu Abbas berkata: “Biarkan dia, karena dia adalah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” (HR. Bukhari No. 3553)

Kedudukan Muawiyah Radhiallahu ‘Anhu sebagai sahabat nabi sudah menunjukkan keutamaannya yang tinggi, dibanding manusia setelahnya.

Riwayat kedua:

حدثنا ابن أبي مريم: حدثنا نافع بن عمر: حدثني ابن أبي مليكة: قيل لابن عباس: هل لك في أمير المؤمنين معاوية، فإنه ما أوتر إلا بواحدة؟ قال: أصاب، إنه فقيه

Bercerita kepada kami Ibnu Abi Maryam, bercerita kepada kami Nafi’ bin Umar, bercerita kepada saya Ibnu Abi Malikah:

“Dikatakan kepada Ibnu Abbas: Apa pendapat anda tentang Amirul Mu’minin Muawiyah, bahwa dia tidaklah melakukan witir melainkan satu rakaat? “ Ibnu Abbas menjawab: “Dia benar, dia adalah seorang yang faqih (faham agama).”
(HR. Bukhari No. 3554)

Riwayat Ketiga:

حدثني عمرو بن عباس: حدثنا محمد بن جعفر: حدثنا شعبة، عن أبي التياح قال: سمعت حمران بن أبان، عن معاوية رضي الله عنه قال: إنكم لتصلون صلاة، لقد صحبنا النبي صلى الله عليه وسلم فما رأيناه يصليها، ولقد نهى عنهما. يعني: الركعتين بعد العصر

Bercerita kepadaku ‘Amru bin Abbas, bercerita kepada kami Muhammad bin Ja’far, bercerita kepada kami Syu’bah, dari Abi At Tiyah, dia berkata: Aku mendengar Humran bin Aban, dari Mu’awiyah Radhiallahu ‘Anhu berkata:

“Sesungguhnya kalian telah melakukan shalat, dan kami telah bersahabat dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kami belum pernah melihatnya dia melakukan shalat itu, dan beliau telah melarangnya. Yakni dua rakaat setelah ‘ashar. (HR. Bukhari No. 3555)

Semua hadits ini dimasukkan oleh Imam Al Bukhari dalam Shahih-nya, pada KITAB FADHAIL ASH SHAHABAH (Keutamaan-Keutamaan Sahabat Nabi). Ini menunjukkan bahwa Muawiyah Radhiallahu ‘Anhu adalah sahabat nabi yang memiliki banyak keutamaan. Sangat berbeda dengan anggapan seorang da’i di sebuah Radio Islam, bahwa Muawiyah Radhiallahu ‘Anhu bukan sahabat nabi.

Komentar Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah:

تنبيه”: عير البخاري في هذه الترجمة بقوله ذكر ولم يقل فضيلة ولا منقبة لكون الفضيلة لا تؤخذ من حديث الباب، لأن ظاهر شهادة ابن عباس له بالفقه والصحبة دالة على الفضل الكثير

Peringatan : pembukaan Al Bukhari dalam biografi ini dengan ucapannya Dzikru (menyebut/mengingat), dan dia tidak menyebut dengan istilah Fadhilah (keutamaan) dan bukan pula Manqabah (kebaikan), dan dalam bab ini dia juga tidak mengambil dari hadits (bukan berarti dia tidak memiliki keutamaan, pen), karena sesungguhnya secara zahir kesaksian dari Ibnu Abbas terhadapnya sebagai orang yang faqih dan sebagai sahabat nabi menunjukkan keutamaannya yang banyak. (Fathul Bari, 7/104)

Bersambung ….

🍃🌻🌴☘🌺🌷🌸🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top